Adakah Perbedaan Antara Pasar Ekuitas dan Pasar Saham?

Apa itu Saham Syariah - Bursa Efek Indonesia - Trading Pintar & Halal (April 2024)

Apa itu Saham Syariah - Bursa Efek Indonesia - Trading Pintar & Halal (April 2024)
Adakah Perbedaan Antara Pasar Ekuitas dan Pasar Saham?

Daftar Isi:

Anonim
a:

Istilah "pasar ekuitas" dan "pasar saham" sama artinya, mengacu pada kepentingan ekuitas di perusahaan publik, yang dilambangkan pada saham, diperdagangkan di bursa efek atau di atas -pemangku pasar.

Pasar saham memungkinkan investor untuk membeli saham ekuitas di perusahaan-perusahaan dalam bentuk saham, sehingga memungkinkan mereka untuk berbagi keuntungan perusahaan. Bagi perusahaan, pasar saham menawarkan modal untuk pertumbuhan melalui penjualan saham tanpa menimbulkan hutang. Saham saham paling sering diperdagangkan di bursa besar dan teregulasi, seperti New York Stock Exchange atau Nasdaq.

Ada dua jenis saham utama yang dikeluarkan oleh perusahaan: saham biasa dan saham preferen. Saham biasa paling sering dikeluarkan oleh perusahaan dan diperdagangkan di bursa. Bila penawaran harga saham diberikan, ini mengacu pada harga saham dari saham biasa perusahaan.

Saham Biasa vs. Saham Pilihan

Saham biasa dan saham preferen keduanya merupakan kepentingan ekuitas perusahaan. Kepemilikan saham biasa biasanya memberi kesempatan untuk menggunakan hak suara mengenai dewan direksi perusahaan dan keputusan perusahaan penting lainnya.

Saham preferen biasanya tidak memberikan hak suara. Namun, saham preferen biasanya hadir dengan pembayaran yang terjamin pada interval dividen lebih tinggi dari yang biasa diterima oleh pemegang saham biasa. Dividen tidak dijamin bagi pemegang saham biasa. Kepentingan ekuitas pemegang saham preferen lebih diutamakan daripada kepentingan pemegang saham biasa jika terjadi likuidasi perusahaan. Saham preferen terkadang dikonversikan menjadi saham biasa dalam kondisi tertentu.

Harga saham biasa berfluktuasi seiring dengan profitabilitas dan pendapatan perusahaan. Harga saham preferen pada umumnya tidak mengalami fluktuasi harga. Kepemilikan saham biasa menawarkan potensi kenaikan apresiasi yang lebih besar, namun juga memiliki tingkat risiko dan potensi kerugian yang lebih tinggi.