Robot di tempat kerja: 6 cara untuk mengalahkan otomasi tempat kerja

5 KOTAK MUSIK UNIK,UNTUK KADO, ROMANTIS BERFAEDAH TERBAIK (April 2024)

5 KOTAK MUSIK UNIK,UNTUK KADO, ROMANTIS BERFAEDAH TERBAIK (April 2024)
Robot di tempat kerja: 6 cara untuk mengalahkan otomasi tempat kerja

Daftar Isi:

Anonim

Otomatisasi tempat kerja menggantikan manusia dengan mesin setiap hari. Untungnya, karyawan tidak akan menjadi usang. Berikut adalah enam cara pekerja dapat tetap dipasarkan meski terjadi pertumbuhan otomasi tenaga kerja.

1. Perhatikan Tren

Karena keterampilan yang dimiliki pekerja saat ini mungkin tidak relevan di masa depan, perusahaan perlu membuat sistem yang memantau perubahan dan anggota staf tersebut untuk memberikan informasi dan pelatihan terkait kepada pekerja lain. Anggota staf berpartisipasi dalam kelas, terlibat dalam acara perdagangan, belajar dari para pemimpin industri dan menemukan cara lain untuk tetap berada di puncak perkembangan di tempat kerja. Staf perlu fokus pada bagaimana tugas sehari-hari selesai dan bagaimana proses tersebut berkembang sehingga output menjadi lebih efisien.

2. Membangun Merek Pribadi

Sisa karyawan yang berharga berarti menciptakan dan memelihara merek pribadi. Salah satu cara agar pekerja membedakan diri mereka sendiri dan menunjukkan keahlian mereka adalah dengan secara teratur berpartisipasi dalam situs web khusus industri tempat para pekerja dapat mengekspresikan gagasan mereka mengenai isu-isu terkait. Menunjukkan kemampuan berpikir kritis membantu menilai kemampuan karyawan dan membantu atasan untuk menentukan apakah akan mempekerjakan kandidat untuk pekerjaan khusus. Selain itu, karena tempat kerja menjadi lebih otomatis, pengusaha harus memanfaatkan keahlian mereka untuk mengisi kesenjangan yang tidak bisa dimiliki robot. Pekerja harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan pasar dan memenuhi kebutuhan saat mereka menemukannya.

3. Teknologi Belajar

Karyawan perlu merangkul teknologi sehingga mereka siap menghadapi perubahan yang akan dibawa ke angkatan kerja. Misalnya, pekerja dapat memanfaatkan teknologi yang dapat dipakai yang membantu mereka menyelesaikan tugas mereka jauh dari kantor. Ketika robot mengambil alih jalur produksi, karyawan mungkin menemukan tugas yang tidak dapat diselesaikan mesin dan dapat memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk mengisi kesenjangan. Misalnya, pekerja dapat mempelajari pemrograman atau belajar memberikan dukungan manusia untuk mesin.

Berpartisipasi dalam program sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) juga akan membantu karyawan bekerja sama dengan robot. Misalnya, supir truk dan taksi yang dipindahkan dapat menjadi pengoptimalan perjalanan untuk kendaraan penggerak sendiri. Sebagai mantan pembalap profesional, mereka dapat membantu memperbaiki penggunaan waktu dan energi kendaraan, menangani keadaan darurat yang berhubungan dengan perjalanan atau naik untuk mengantarkan paket. Sebagai contoh lain, jika robot mengganti ahli bedah, ahli bedah dapat meneliti berbagai masalah medis dan bertindak sebagai konsultan untuk memperbarui perangkat lunak robot.

4. Mengembangkan Kecerdasan Emosional

Karena robot tidak dapat membangun hubungan, para pekerja dapat menggunakan empati, kerentanan, dan bentuk kecerdasan emosional lainnya untuk menciptakan hubungan pribadi dengan rekan kerja.Karena sisi bisnis manusia tidak diajarkan di sekolah, penting bagi para pekerja untuk belajar mengembangkan soft skill dan tetap dapat dipasarkan oleh pengusaha.

5. Jelajahi Bidang Baru

Pekerja dapat menjelajahi bidang baru dan mengembangkan minat mereka lebih jauh. Misalnya, perusahaan seperti Space X dan Blue Origin LLC menyewa pilot, fisikawan, insinyur kedirgantaraan dan ahli kimia untuk eksplorasi antariksa. Juga, karena menulis kreatif, film dan musik semua memunculkan emosi manusia, karier juga tersedia di area tersebut. Selain itu, terapis, penata rambut dan pelatih pribadi harus selalu dibutuhkan di angkatan kerja, menambah daftar perubahan karir potensial.

6. Bekerja Seiring Teknologi

Karena robot cenderung melakukan tugas tertentu, berlawanan dengan keseluruhan uraian tugas, karyawan semakin akan belajar bekerja sama dengan mesin saat menjalankan tugas mereka. Misalnya, karena mesin dapat memproses dokumen, petugas hipotek dapat bekerja dengan lebih banyak klien dan memperpanjang lebih banyak pinjaman. Selain itu, pengacara menggunakan data mining untuk meninjau dokumen yang dikumpulkan selama penemuan dan menentukan dokumen mana yang harus ditinjau oleh staf. Selain itu, tenaga penjualan menggunakan otomasi untuk mengidentifikasi prospek dan peluang untuk menjual dan menjual produk dan layanan terlaris kepada pelanggan potensial, serupa dengan cara penasihat keuangan dapat bekerja sama dengan penasihat robo untuk menghasilkan prospek dan mengotomatisasi proses portofolio, sehingga membebaskan penasehat untuk fokus pada kebutuhan klien yang lebih luas.

Meskipun otomasi tempat kerja menggantikan manusia dengan robot, ia juga memajukan industri dan menciptakan karir baru. Akibatnya, para pekerja mungkin memiliki kesempatan untuk maju ke bidang kerja yang lebih menantang dan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.