Indikator ekonomi apa yang paling banyak digunakan saat meramalkan nilai tukar?

The Great Gildersleeve: Leroy's Pet Pig / Leila's Party / New Neighbor Rumson Bullard (Mungkin 2024)

The Great Gildersleeve: Leroy's Pet Pig / Leila's Party / New Neighbor Rumson Bullard (Mungkin 2024)
Indikator ekonomi apa yang paling banyak digunakan saat meramalkan nilai tukar?
Anonim
a:

Indikator ekonomi yang digunakan untuk meramalkan nilai tukar sama dengan yang digunakan untuk menentukan kesehatan ekonomi suatu negara secara keseluruhan. Produk domestik bruto (PDB), indeks harga konsumen (IHK), indeks harga produsen (PPI), data ketenagakerjaan dan tingkat suku bunga merupakan faktor penentu utama nilai tukar valuta asing suatu negara.

Nilai tukar merupakan salah satu faktor utama yang membedakan kesehatan ekonomi suatu negara. Juga dikenal sebagai kurs forex, nilai tukar mata uang asing adalah nilai mata uang satu negara dalam kaitannya dengan mata uang negara lain.
PDB) suatu negara adalah representasi dari nilai dolar barang dan jasa yang telah diproduksi di negara tersebut, umumnya selama rentang waktu satu tahun. PDB juga bisa dianggap sebagai ukuran dasar ekonomi negara. Perubahan dalam PDB mengungkapkan perubahan dalam pertumbuhan ekonomi dan secara langsung dapat mempengaruhi nilai relatif mata uang suatu negara. PDB yang tinggi mencerminkan tingkat produksi yang lebih besar, sebuah indikasi permintaan yang lebih besar untuk produk negara tersebut. Kenaikan permintaan untuk barang dan jasa suatu negara umumnya diterjemahkan ke dalam peningkatan permintaan untuk mata uang negara tersebut.

IHK merupakan indikator penting bagi investor dan ekonom dan merupakan metrik untuk perubahan harga kelompok barang dan jasa yang telah ditentukan sebelumnya yang dibeli oleh rumah tangga di dalam suatu negara. CPI digunakan untuk mengukur perubahan harga dan mencerminkan tingkat inflasi. Kenaikan harga CPI mengindikasikan melemahnya daya beli mata uang negara. Terutama inflasi tinggi yang relatif terhadap tingkat inflasi di negara lain memperbesar pengaruh faktor ini.

PPI mengukur rata-rata perubahan harga jual semua barang dan jasa mentah, dan ini mengkaji perubahan ini dari sudut pandang produsen dan bukan konsumen. PPI dan CPI jelas saling terkait; Kenaikan biaya produsen paling sering diteruskan ke konsumen.

Data ketenagakerjaan merupakan indikasi lain dari nilai tukar suatu negara. Tingkat penempatan tenaga kerja yang lebih tinggi biasanya merupakan tanda permintaan yang lebih tinggi untuk produksi barang-barang negara, jadi oleh karena itu sinyal bahwa nilai mata uang suatu negara lebih tinggi. Permintaan yang lebih besar untuk produk dan layanan dari suatu negara menghasilkan peningkatan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Permintaan yang lebih tinggi biasanya berarti sebuah negara melakukan ekspor lebih banyak, dan lebih banyak lagi mata uang asing yang dipertukarkan demi negara asal.

Salah satu indikator terakhir yang banyak digunakan untuk meramalkan nilai tukar suatu negara adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentralnya. Sebuah negara yang menawarkan suku bunga yang lebih tinggi biasanya lebih menarik bagi investor daripada negara yang menawarkan tarif yang relatif lebih rendah.