Apa dampak inflasi terhadap aset likuid?

Prospek Positif Investasi Dalam Negeri (Mungkin 2024)

Prospek Positif Investasi Dalam Negeri (Mungkin 2024)
Apa dampak inflasi terhadap aset likuid?

Daftar Isi:

Anonim
a:

Inflasi memiliki efek yang sama terhadap aset likuid seperti jenis aset lainnya, kecuali aset likuid cenderung kurang menghargai nilai dari waktu ke waktu. Artinya, bersih, aset likuid lebih rentan terhadap dampak negatif inflasi. Dalam hal ekonomi yang lebih luas, tingkat inflasi yang lebih tinggi cenderung menyebabkan individu dan bisnis menahan lebih sedikit aset likuid.

Jenis Aset Cair

Kas adalah aset paling likuid di ekonomi modern. Ini karena uang tunai bisa ditukar dengan semua aset lainnya dengan segera. Likuiditas aset non-kas didasarkan pada seberapa mudahnya mereka dapat dikonversi menjadi uang tunai. Aset nonkas yang sangat likuid meliputi simpanan rekening tabungan, surat berharga di pasar yang diperdagangkan tinggi, sertifikat deposito (CD) dan pengembalian pajak. Manfaat menahan aset lancar adalah peningkatan fleksibilitas dan solvabilitas jangka pendek. Karena berbagai alasan, aset yang sangat likuid cenderung tidak menerima suku bunga yang dijamin besar.

Inflasi dan Daya Beli

Inflasi terjadi ketika pasokan uang meningkat relatif terhadap tingkat output produktif dalam perekonomian. Harga cenderung naik karena lebih banyak dolar yang mengejar barang yang relatif lebih sedikit. Cara lain untuk menyatakan fenomena ini adalah bahwa daya beli setiap unit uang menurun.

Aset tidak likuid juga dipengaruhi oleh inflasi, namun mereka memiliki pertahanan alami jika mereka menghargai nilai atau menerima bunga. Salah satu alasan utama mengapa sebagian besar pekerja menempatkan uang ke saham, obligasi dan reksa dana adalah menjaga agar tabungan mereka tetap aman dari dampak inflasi. Ketika inflasi cukup tinggi, individu sering mengubah aset cair mereka menjadi aset dengan bunga, atau mereka menghabiskan aset likuid pada barang konsumsi.