Bagaimana Asuransi Jiwa Dapat Membantu Likuiditas

KISI - KISI SOAL UJIAN!!! TES AGEN ASURANSI PART 3 - SOAL UJIAN ASURANSI INDONESIA (Mungkin 2024)

KISI - KISI SOAL UJIAN!!! TES AGEN ASURANSI PART 3 - SOAL UJIAN ASURANSI INDONESIA (Mungkin 2024)
Bagaimana Asuransi Jiwa Dapat Membantu Likuiditas

Daftar Isi:

Anonim

Asuransi jiwa selalu berperan dalam memberikan keluarga dan orang-orang terkasih dengan keamanan finansial setelah kematian pencari nafkah, namun sifat uniknya dapat digunakan dengan berbagai cara. Tidak ada kendaraan keuangan lain yang dapat memberikan tingkat likuiditas yang diberikan asuransi jiwa untuk situasi kehidupan dan bisnis tertentu saat akses terhadap modal sangat penting.

Sifat Unik Asuransi Jiwa

- Pada intinya, asuransi jiwa adalah pengaturan sederhana dimana seseorang dengan bunga yang dapat diasuransikan membayar premi kepada perusahaan asuransi jiwa dengan imbalan janji akan manfaat kematian yang harus dibayarkan kepada tertanggung. penerima. Dengan asuransi jiwa permanen, polis ini juga menawarkan komponen nilai tunai, yang memungkinkan akumulasi porsi premium tidak digunakan untuk menutupi biaya asuransi. Apa yang membuat asuransi jiwa unik adalah keuntungan pajak yang diberikan pemilik kebijakan dan penerima manfaat.

Pemilik polis, yang mungkin atau mungkin bukan tertanggung, dapat mengumpulkan nilai tunai dengan penghasilan bebas pajak. Pemilik dapat mengakses nilai tunai untuk tujuan apa pun, baik melalui penarikan atau pinjaman berdasarkan polis, secara bebas pajak. Dalam kasus penarikan, pemilik polis tidak membayar pajak federal atas pokok pinjaman, yang keluar dari polis sebelum penghasilan. Pinjaman tidak dikenakan pajak, tapi jika tidak dilunasi, manfaat kematian dikurangi dengan jumlah pinjaman. Akhirnya, penerima manfaat tidak membayar pajak atas hasil tunjangan kematian. Fitur dan keuntungan pajak dari asuransi jiwa digabungkan untuk memberikan likuiditas yang hemat biaya baik bagi individu maupun bisnis.

Kebutuhan Likuiditas Survivor

Penggunaan asuransi jiwa yang paling dasar adalah memberikan anggota keluarga yang masih hidup dengan sumber modal langsung setelah kematian pencari nafkah. Dalam banyak situasi, aset keluarga bisa diikat di rumah, rencana pensiun atau mungkin bisnis. Tanpa sumber modal lain, keluarga tersebut diharuskan melikuidasi aset untuk menutupi pengeluaran akhir, melunasi hutang atau mengganti pendapatan yang hilang. Asuransi jiwa menyediakan likuiditas instan yang dibutuhkan anggota keluarga sehingga mereka dapat menghindari penjualan aset.

Kebutuhan Likuiditas Estate

Bagi keluarga dengan perkebunan yang lebih besar, biaya pelepasan tanah bisa cukup signifikan untuk meminta keluarga menjual aset berharga, termasuk harta benda real estat. Hal ini bisa sangat bermasalah bagi keluarga yang perlu mempertahankan bisnis sebagai kelangsungan usaha. Hasil bebas pajak dari asuransi jiwa dapat digunakan untuk mengimbangi biaya penyelesaian, yang mungkin termasuk pajak properti. Keluarga sering mengandalkan likuiditas yang disediakan oleh hasil asuransi jiwa untuk melestarikan aset bagi generasi mendatang.Perencana perkebunan biasanya merekomendasikan agar asuransi jiwa diadakan dengan kepercayaan yang tidak dapat dibatalkan, yang membuat hasil penjualan tidak termasuk dalam perkebunan. Jika tidak, hasilnya bisa meningkatkan nilai properti, yang akan meningkatkan pajak real estat.

Kebutuhan Likuiditas Bisnis

Bisnis menggunakan asuransi jiwa sebagai sumber modal ketika orang kunci atau pasangan meninggal dunia. Di banyak bisnis, hilangnya orang kunci dapat mempengaruhi pendapatan, dan biaya untuk mencari penggantinya bisa mahal. Asuransi jiwa menyediakan likuiditas yang dibutuhkan selama masa transisi. Jika rekan bisnis meninggal dunia, keluarga almarhum berhak mendapatkan bagian bisnis. Asuransi jiwa, yang dibeli sebagai mekanisme pendanaan untuk perjanjian jual beli, memberi bisnis likuiditas untuk membeli bunga mitra almarhum dari keluarga.

Perusahaan Asuransi Jiwa Korporasi

Perusahaan membeli asuransi jiwa atas kehidupan karyawan sebagai cara untuk menyuntikkan likuiditas ke dalam bisnis. Perusahaan yang menggunakan kebijakan corporate-owned life insurance (COLI) biasanya membaginya dengan pendapatan perusahaan, namun perusahaan mungkin tidak selalu mengurangi premi sebagai biaya bisnis. Nilai tunai terakumulasi bebas pajak, dan perusahaan dapat mengaksesnya melalui penarikan atau pinjaman untuk tujuan apa pun. COLI sering digunakan untuk mendanai rencana kompensasi yang ditangguhkan oleh eksekutif. Pada saat kematian karyawan, perusahaan mengumpulkan dana kematian bebas pajak, yang dapat digunakan untuk tujuan apa pun.