Apa perbedaan utama antara sistem ekonomi campuran dan kapitalisme murni?

2.1 Sistem Ekonomi - Ekonomi (Mungkin 2024)

2.1 Sistem Ekonomi - Ekonomi (Mungkin 2024)
Apa perbedaan utama antara sistem ekonomi campuran dan kapitalisme murni?

Daftar Isi:

Anonim
a:

Ekonomi campuran adalah satu di mana pemerintah tidak memiliki semua alat produksi, namun kepentingan pemerintah dapat secara hukum mengelak, mengganti, membatasi atau mengatur kepentingan ekonomi swasta. Sebaliknya, sistem ekonomi swasta bebas memungkinkan individu swasta yang sukarela dan bersaing untuk merencanakan, memproduksi dan perdagangan tanpa campur tangan publik yang koersif.

Ada banyak konotasi politik dan moral yang terbungkus dalam perdebatan yang berlangsung berabad-abad yang lalu antara pemikir statis dan pemikir pasar bebas. Secara riil, istilah praktis, perbedaan antara berbagai jenis sistem ekonomi sangat mendasar: hak pemilik properti individual versus keutamaan otoritas pemerintah mengenai produksi dan distribusi.

Kemungkinan Jenis Perencanaan Ekonomi

Ada tiga metode kebijakan ekonomi yang luas. Yang pertama adalah kepemilikan negara atas produksi, atau sosialisme. Yang kedua adalah kepemilikan pribadi yang dikendalikan, atau ekonomi campuran, di mana negara memungkinkan tingkat kebebasan yang berbeda antara produsen dan konsumen. Yang terakhir adalah kapitalisme laissez-faire, di mana hak kepemilikan pribadi dan kebebasan kontrak merupakan kerangka produksi dan perdagangan yang dominan.

Hampir semua negara di dunia memiliki ekonomi campuran. Korea Utara, sebuah kediktatoran negara, adalah contoh sistem sosialis sepenuhnya. Bahkan ekonomi pasar bebas yang relatif bebas, seperti Hong Kong atau Australia, masih tercampur.

Hak Kepemilikan

Ekonomi laissez-faire berkembang dari sistem hak milik pribadi yang dihormati. Pemilik properti - termasuk pemilik mesin, modal dan sumber input lainnya - boleh kontrak dan berdagang satu sama lain sesuai keinginan mereka, terlepas dari keinginan pemerintah.

Ekonomi campuran membatasi hak properti. Pemilik properti dibatasi berkaitan dengan bagaimana mereka saling bertukar. Pembatasan ini datang dalam berbagai bentuk, seperti undang-undang upah minimum, tarif, kuota, bea nomplok, pembatasan lisensi, produk atau kontrak terlarang, pengambilalihan langsung dari pemerintah, undang-undang anti-perundang-undangan, undang-undang tender, subsidi, dan domain unggulan.

Di republik-republik demokrasi Barat, hak kepemilikan dapat dilanggar jika pluralitas perwakilan terpilih menganggap bahwa pelanggaran tersebut merupakan kepentingan utama masyarakat (atau kepentingan mereka sendiri).