Bagaimana NAV digunakan untuk investasi minyak, gas, dan energi?

Техносфера или биосфера. Наше настоящее и далёкое будущее (November 2024)

Техносфера или биосфера. Наше настоящее и далёкое будущее (November 2024)
Bagaimana NAV digunakan untuk investasi minyak, gas, dan energi?

Daftar Isi:

Anonim
a:

Nilai aset bersih, atau NAB, merupakan angka penting untuk investasi apa pun, termasuk saham minyak, gas dan energi. Investor ekuitas harus memahami bagaimana memanipulasi nomor NAV untuk membedakan reksa dana di sektor yang sama. NAB juga dapat digunakan dalam analisis perusahaan minyak, gas dan energi tertentu, bukan perusahaan investasi. Banyak investor minyak dan gas menggunakan model NAV ini untuk memproyeksikan arus kas; memperkirakan biaya rata-rata tertimbang modal, atau WACC; dan menganalisa segmen bisnis yang berbeda.

Apakah Nilai Aktiva Bersih?

Secara sederhana, NAV sama dengan aset perusahaan yang kurang liabilitasnya. Hal ini sering terjadi bahwa NAV mendekati atau sama dengan nilai buku bisnis. Perusahaan yang dianggap memiliki prospek pertumbuhan tinggi secara tradisional dihargai lebih dari yang diperkirakan oleh NAV. Dalam konteks reksa dana, NAB juga sama dengan harga per saham. Untuk mengetahui NAB reksa dana, kurangi aset dan selisih dengan jumlah saham.

Menggunakan NAV untuk Perusahaan Minyak, Gas dan Energi

Meskipun NAB merupakan angka penting, investor reksa dana open-end seharusnya tidak mengukur kinerja dana minyak, gas atau energi pada dasar perubahan NAB. Ini karena dana cenderung membayar sebagian besar pendapatan dan keuntungan modal mereka. Real return jarang ditangkap oleh perubahan NAB.

Dalam hal mengukur kinerja masing-masing perusahaan, bukan reksadana, NAB paling sering dibandingkan dengan kapitalisasi pasar untuk menemukan investasi yang bernilai undervalued atau overvalued. Ada juga beberapa rasio keuangan yang menggunakan kelipatan NAB atau nilai perusahaan untuk dianalisis.

Model penilaian aset bersih adalah alternatif bagus untuk arus kas diskon tradisional, atau DCF, karena perusahaan energi tidak dapat menanggung pertumbuhan terus-menerus. Jumlah cadangan yang dimiliki perusahaan minyak atau gas saat ini, misalnya, dapat mempengaruhi secara signifikan nilai aset bersih per saham, atau NAVPS. Metode ini memungkinkan investor untuk mengasumsikan tingkat penurunan produksi dan menghitung pendapatan sampai cadangan habis.