Indikator apa yang terbaik untuk mengidentifikasi saham jorok dan oversold?

Saham | Seri Analisa Teknikal #8: Menggunakan Stochastic, Simple & Powerful untuk Trading (Part 1) (April 2024)

Saham | Seri Analisa Teknikal #8: Menggunakan Stochastic, Simple & Powerful untuk Trading (Part 1) (April 2024)
Indikator apa yang terbaik untuk mengidentifikasi saham jorok dan oversold?
Anonim
a:

Mengidentifikasi saham yang overbought atau oversold dapat menjadi bagian penting dalam membangun entri perdagangan yang layak. Meski ada sejumlah indikator yang bisa digunakan untuk menilai kondisi ini, ada pula yang lebih populer dari yang lain. Dua indikator yang paling umum dari kondisi overbought atau oversold adalah indeks kekuatan relatif (RSI) dan indikator stochastic. Setiap pengukuran memiliki kekuatan dan kelemahannya, tapi seperti kebanyakan indikator, indikator ini paling kuat bila digunakan bersamaan.

RSI adalah osilator rentang-terikat yang dihitung berdasarkan kenaikan rata-rata sesi sebelumnya versus kerugian. Karena jumlah sesi yang digunakan dalam perhitungan meningkat, semakin akurat pengukuran ini. Ketika RSI dari sebuah mekanisme keamanan mendekati 100, ini merupakan indikator bahwa kenaikan rata-rata semakin melebihi rata-rata kerugian selama jangka waktu yang ditetapkan. Semakin tinggi RSI, semakin kuat dan semakin berlarut-larutnya trend bullish. Sebuah tren turun yang panjang dan agresif menghasilkan RSI yang tenggelam semakin mendekati nol. Tingkat RSI 80 atau di atas dianggap overbought, karena ini mengindikasikan jangka panjang harga berturut-turut lebih tinggi. Tingkat RSI 30 atau di bawahnya dianggap oversold.

Indikator indikator stochastic, seperti RSI, juga oscillator range-bound. Namun, di mana RSI dihitung berdasarkan keuntungan dan kerugian rata-rata, stochastics membandingkan tingkat harga saat ini dengan kisarannya selama periode waktu tertentu. Saham cenderung mendekati level tertinggi dalam tren naik dan mendekati level rendah dalam tren turun. Karena itu, aksi harga yang bergerak lebih jauh dari ekstrem ini ke tengah kisaran ditafsirkan sebagai momentum momentum kelelahan. Nilai stochastic 100 berarti bahwa sesi saat ini ditutup pada harga tertinggi dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Nilai stochastic 80 atau di atas dianggap sebagai indikasi status overbought, dengan nilai 20 atau lebih rendah mengindikasikan status oversold.