Mengapa pekerjaan sedang berjalan (WIP) dianggap sebagai aset lancar dalam akuntansi?

Government Surveillance of Dissidents and Civil Liberties in America (November 2024)

Government Surveillance of Dissidents and Civil Liberties in America (November 2024)
Mengapa pekerjaan sedang berjalan (WIP) dianggap sebagai aset lancar dalam akuntansi?

Daftar Isi:

Anonim
a:

Akuntan menganggap pekerjaan sedang berjalan (WIP) sebagai aset lancar karena merupakan jenis aset persediaan. Akuntan menganggap aset persediaan akan lancar, karena mereka diharapkan dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun.

Beberapa akuntan membedakan antara WIP dengan pekerjaan yang sedang berjalan. Bekerja dalam proses merupakan tahap perantara antara bahan baku dan barang jadi, sementara WIP mencakup pengembangan aset jangka panjang (tidak lancar). Ini tidak lazim, namun, dan sebagian besar referensi untuk bekerja dalam kemajuan menyinggung tahap persediaan aset.

Memahami Aset Lancar

Dalam akuntansi keuangan, aset lancar mencakup akun neraca dengan aset yang dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam satu tahun. Konversi ini perlu dilakukan selama operasi normal; Likuidasi karena kebangkrutan tidak akan berarti, misalnya.

Jenis aset lancar yang umum di neraca adalah kas, wesel tagih jangka pendek, biaya dibayar di muka dan surat-surat berharga. Hampir semua persediaan dianggap aset lancar.

Aset lancar dikontraskan dengan aset tidak lancar, seperti wesel bayar jangka panjang. Aset tak berwujud juga tidak lancar; bisnis tidak bisa melikuidasi hak paten atau niat baik.

Bekerja dalam Kemajuan

Paling mudah untuk menjelaskan pekerjaan yang sedang berjalan dalam konteks proses manufaktur. Bayangkan sebuah gudang dimana kayu digunakan untuk membuat meja dan kursi. Kayu tersebut tiba sebagai bahan baku, tidak berubah oleh proses produksi di dalam gudang. Seiring waktu, potongan kayu berukuran, dipotong, dipoles dan disatukan. Bahan ini dianggap WIPs. Setelah barang bagus dianggap siap dijual, barang jadi jadi barang jadi.

Sebagian besar proses produksi membutuhkan waktu kurang dari satu tahun untuk diselesaikan. Barang jadi yang lengkap dapat dijual dengan harga tunai atau piutang usaha. Akibatnya, akuntan dapat menganggap WIP sebagai aset lancar di neraca.