Apakah Anda harus menjual saham Anda saat mendapat margin call?

Tutorial Saham Pemula : Memahami Aturan T+3 Transaksi Beli / Jual Saham (April 2024)

Tutorial Saham Pemula : Memahami Aturan T+3 Transaksi Beli / Jual Saham (April 2024)
Apakah Anda harus menjual saham Anda saat mendapat margin call?
Anonim
a:

Margin call adalah permintaan dari broker bahwa investor membawa akun marginnya ke tingkat yang dapat diterima. Banyak investor memperdagangkan saham dengan margin, artinya mereka membayar kurang dari harga penuh untuk saham dan meminjam sisa uang, dengan menggunakan nilai saham sebagai jaminan. Taktik perdagangan saham ini memungkinkan investor untuk memanfaatkan uang orang lain untuk membangun akun trading yang lebih besar. Namun, berinvestasi dengan margin account membawa risiko. Nilai saham mungkin turun di bawah level yang dianggap dapat diterima oleh broker, memicu margin call. Ketika seorang investor mendapat margin call, dia memiliki dua pilihan. Dia bisa menjual saham yang dia beli dengan margin atau deposit modal lebih banyak untuk membawa akun marginnya ke tingkat yang dapat diterima.

Jika investor tidak dapat atau tidak ingin menyetor uang tambahan ke rekening marginnya, dia harus menjual sebagian atau seluruh sahamnya saat mendapat margin call. Dengan menjual saham, investor menghilangkan risiko dari broker. Broker tidak lagi memegang agunan yang nilainya kurang dari jumlah pinjaman yang diamankannya.

Investor tidak diharuskan menjual sahamnya saat mendapat margin call. Margin call hanya menuntut total nilai akun margin, cash plus agunan, melebihi level tertentu yang ditetapkan oleh broker. Jika investor ingin mempertahankan sahamnya karena dia yakin nilainya akan pulih, dia memiliki pilihan untuk menyetorkan uang ke rekening marginnya agar saldo di atas ambang batas yang dapat diterima. Dasar-dasar investasi menentukan bahwa seorang pedagang memahami implikasi dari margin call sebelum melakukan trading dengan margin.