Berapa banyak risiko yang terkait dengan hipotek subprime?

97% Owned - Economic Truth documentary - How is Money Created (November 2024)

97% Owned - Economic Truth documentary - How is Money Created (November 2024)
Berapa banyak risiko yang terkait dengan hipotek subprime?

Daftar Isi:

Anonim
a:

Sejumlah besar risiko dikaitkan dengan hipotek subprime. Karena hipotek khusus untuk orang-orang yang tidak sesuai dengan persyaratan hipotek utama (yang biasanya berarti peminjam akan mengalami kesulitan untuk membayarnya kembali), organisasi atau bank yang meminjamkan uang memiliki hak untuk mengenakan suku bunga tinggi untuk diberikan sebuah insentif tambahan bagi peminjam untuk membayar tepat waktu.

KPR subprime pada dasarnya adalah pinjaman yang diberikan kepada orang-orang dengan peringkat kredit rendah, biasanya di bawah 600. Karena peringkat peminjam lebih rendah, bank atau pemberi pinjaman menaikkan suku bunga. Ketika orang-orang yang mungkin telah mengalami kesulitan membayar pinjaman pada masa lalu mengambil pinjaman ini, mereka menghadapi masa depan yang lebih sulit (dan mahal) daripada mereka yang memiliki nilai kredit yang baik dan mampu memberikan pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih masuk akal.

Meskipun pinjaman subprime meningkatkan jumlah orang yang bisa membeli rumah, hal itu membuat lebih sulit bagi orang-orang untuk melakukannya dan meningkatkan kemungkinan mereka akan gagal membayar pinjaman mereka. Defaulting menyakitkan baik peminjam (dalam hal credit rating) dan pemberi pinjaman (yang tidak mendapatkan uangnya kembali).

Latar Belakang Krisis Subprime Mortgage

Krisis subprime mortgage tahun 2007 sampai 2010 dimulai karena lonjakan pinjaman subprime, dengan pemberi pinjaman mendanai hipotek dengan menggabungkan mereka dan kemudian menjualnya kepada investor. Kenaikan berat pada orang-orang yang tiba-tiba bisa membeli hipotek menyebabkan kekurangan pasar perumahan, yang menaikkan harga rumah. Bila ada perumahan yang kurang, lebih banyak orang menginginkan perumahan yang tersisa, sehingga perumahan yang tersisa menjadi lebih mahal.

Kelemahannya adalah bahwa pinjaman diberikan kepada orang-orang yang tidak dapat membayar mereka kembali. Ketika sejumlah besar dari mereka mulai gagal membayar hipotek mereka, kreditur kehilangan semua uang yang telah mereka pinjamkan. Akibatnya, mereka gulung tikar.