Apa kelebihan dan kekurangan penggunaan S & P 500 sebagai patokan?

Aplikasi Penghasil Uang Terbaik, Dapat Rp 1 Juta Dalam Sehari Tanpa Kerja! (November 2024)

Aplikasi Penghasil Uang Terbaik, Dapat Rp 1 Juta Dalam Sehari Tanpa Kerja! (November 2024)
Apa kelebihan dan kekurangan penggunaan S & P 500 sebagai patokan?
Anonim
a:

Indeks Standard & Poor's 500 adalah tolok ukur yang paling umum digunakan untuk menentukan keadaan ekonomi secara keseluruhan. Banyak investor juga menggunakan S & P 500 sebagai patokan untuk portofolio individual mereka. Keuntungan utama penggunaan S & P 500 sebagai tolok ukur adalah luasnya luasnya pangsa perusahaan besar yang masuk dalam indeks. Indeks tersebut dapat memberikan pandangan luas mengenai kesehatan ekonomi Amerika Serikat.

Namun, ada kekurangan untuk menggunakan S & P 500 sebagai tolok ukur kinerja portofolio individu. Sebagian besar investor banyak terdiversifikasi dalam aset selain saham, seperti obligasi, logam mulia dan uang tunai, yang nilainya tidak tercermin dalam S & P 500. Indeks tersebut hanya berisi perusahaan topi pasar yang lebih besar dari Amerika Serikat. Sebaliknya, investor mungkin memiliki perusahaan kecil atau perusahaan asing dalam portofolio mereka. Menggunakan S & P 500 sebagai tolok ukur mungkin merupakan ukuran pengembalian portofolio yang tidak akurat bagi investor perorangan.

Dow Jones Industrial Average dulu merupakan ukuran utama kesehatan ekonomi untuk Amerika Serikat, namun indeks tersebut hanya berisi 30 perusahaan dan terbatas pada sektor yang diwakilinya. S & P 500 telah menjadi leading stock index karena cakupannya lebih luas. Banyak hedge fund membandingkan kinerja tahunan mereka dengan S & P 500, berusaha mewujudkan alpha melebihi imbal hasil indeks.

Selain cakupannya yang luas, keuntungan lain dari S & P 500 adalah komponen indeks diperbarui setiap tiga bulan. Sebuah komite menentukan perusahaan mana yang akan dimasukkan dalam indeks. Faktor yang dipertimbangkan termasuk kapitalisasi pasar yang melebihi $ 5. 3 miliar, pelampung publik minimal 50%, kantor pusat di U. S., likuiditas dan kelayakan finansial yang memadai. Perusahaan harus melakukan perdagangan selama enam sampai 12 bulan setelah penawaran umum perdana (initial public offering / IPOs) sebelum dimasukkan ke dalam indeks. Pada tahun 2015, indeks tersebut mengandung aset senilai sekitar $ 1. 7 triliun. Dengan memperbarui komponen indeks, indeks dapat secara akurat mencerminkan keadaan pasar besar-topi.

Kelemahan penggunaan S & P 500 untuk tujuan benchmark adalah indeks tersebut tidak proporsional tertimbang terhadap perusahaan besar. 50 perusahaan teratas berdasarkan kapitalisasi pasar mencapai sekitar 50% dari nilai indeks. 50 perusahaan ini memiliki dampak yang lebih besar pada perhitungan indeks. Pergerakan harga yang tajam di perusahaan besar memiliki pengaruh yang tidak semestinya pada keseluruhan indeks. S & P 500 menggunakan kapitalisasi pasar tertimbang untuk konstruksi. Indeks tersebut mengambil jumlah saham dikalikan dengan harga pasar saat ini untuk menentukan kapitalisasi pasar untuk masing-masing perusahaan.Semua kapitalisasi pasar kemudian ditambahkan bersama dan kemudian dibagi dengan angka yang dikenal sebagai pembagi indeks. Hasil perhitungan tersebut adalah nilai indeks.