Apa standar deviasi yang digunakan dalam reksadana?

Cara Mudah Analisa SAHAM dengan Ms Excel (April 2024)

Cara Mudah Analisa SAHAM dengan Ms Excel (April 2024)
Apa standar deviasi yang digunakan dalam reksadana?
Anonim
a:

Standar deviasi mengukur jarak dari mean dalam satu set titik data, memberi analis gambaran tentang varians yang dapat terjadi. Di bidang keuangan, sehubungan dengan investasi, standar deviasi digunakan untuk menggambarkan volatilitas dalam portofolio. Terutama, standar deviasi sangat membantu saat mengevaluasi reksadana.

Reksa dana mengandung ratusan sekuritas dalam "keranjang" investasinya. Investor membeli saham keranjang, sebagai lawan membeli semua sekuritas untuk portofolio mereka sendiri, sebagai cara untuk melakukan diversifikasi dan mengurangi biaya. Bahkan reksadana yang paling terkelola dan terdiversifikasi tetap menawarkan risiko, dan tidak ada jaminan pengembalian tertentu. Dengan demikian, investor melihat pada pengukuran deviasi standar pada return tahunan reksa dana untuk mengetahui tingkat fluktuasi yang dapat terjadi dari tahun ke tahun. Reksadana dengan track record yang panjang konsisten kembali menampilkan standar deviasi yang rendah. Namun, dana yang berorientasi pada pertumbuhan atau pasar yang sedang berkembang cenderung melihat volatilitas yang lebih tinggi dan memiliki standar deviasi yang lebih tinggi.

Penting untuk dicatat bahwa standar deviasi hanya menunjukkan penyebaran pengembalian tahunan untuk reksa dana, yang tidak harus berarti konsistensi masa depan dengan pengukuran ini. Faktor ekonomi seperti perubahan suku bunga selalu dapat mempengaruhi kinerja reksadana. Saat menilai risiko yang terkait dengan reksadana, standar deviasi bukanlah jawaban mandiri. Misalnya, standar deviasi hanya menunjukkan konsistensi atau ketidakkonsistenan pengembalian tetapi tidak menunjukkan seberapa baik kinerja dana terhadap tolok ukurnya, yang diukur sebagai beta.