Mengapa para ekonom membangun asumsi ke dalam model ekonomi mereka?

Ekonomi RI Krisis? Lihat Dulu 3 Pilar Ini (November 2024)

Ekonomi RI Krisis? Lihat Dulu 3 Pilar Ini (November 2024)
Mengapa para ekonom membangun asumsi ke dalam model ekonomi mereka?

Daftar Isi:

Anonim
a:

Bila Anda melihat buku teks pengantar untuk ekonomi mikro, nampaknya para ekonom hidup di dunia yang hampir tidak menyerupai yang sebenarnya. Model mereka dibangun berdasarkan serangkaian asumsi, termasuk aktor individu memiliki informasi sempurna tentang pilihan mereka atau nilai subjektif manusia dapat diukur secara kuantitatif. Beberapa model bahkan menganggap pergi persaingan, barang pengganti dan pemasaran.

Para ekonom menciptakan fantasi yang rumit ini untuk menerapkan teori yang dapat diuji ke dalam ilmu sosial yang deduktif. Tanpa asumsi, model ekonomi kuantitatif tidak akan menghasilkan kesimpulan yang berarti.

Sains, Positivisme dan Pengurangan

Dalam esainya yang berjudul "Metodologi Ekonomi Positif", Milton Friedman menjelaskan mengapa para ekonom perlu membuat asumsi untuk memberikan prediksi yang berguna. Friedman mengerti bahwa ekonomi tidak bisa menggunakan metode ilmiah setulus kimia atau fisika, namun ia tetap melihat metode ilmiah sebagai dasarnya. Friedman menyatakan bahwa para ekonom harus bergantung pada "pengalaman yang tidak terkendali daripada eksperimen terkontrol." Dia mempromosikan sebuah metode positivisme logis, yang merupakan subset dari epistemologi.

Metode ilmiah memerlukan variabel dan pengujian yang terisolasi untuk membuktikan kausalitas. Para ekonom tidak mungkin mengisolasi variabel individual di dunia nyata, jadi mereka menganggap sebagian besar dari mereka untuk menciptakan model dengan beberapa keteguhan. Kesalahan pasti akan terjadi, namun sebagian besar ekonom tidak keberatan dengan hal itu selama kesalahan tersebut cukup kecil.

Tidak semua ekonom adalah positivis metodologis. Beberapa berpendapat bahwa model standar terlalu tidak realistis untuk diandalkan - dan bahwa penerapan positivisme terhadap ilmu sosial menyiratkan bahwa pilihan manusia adalah ilusi.

Ekonom Robert Murphy dari Institute for Energy Research berpendapat bahwa ekonomi harus difokuskan pada deduksi logis, bukan positivisme logis. Pengurangan logis adalah ilmu yang digunakan dalam filsafat, matematika dan ilmu komputer. Murphy, bersama beberapa ekonom Austria lainnya, berpendapat bahwa kecenderungan ekonomi dan hukum tertentu hanya dapat diketahui melalui penalaran manusia.