Mengapa berinvestasi di minyak dan gas di pasar negara berkembang lebih berisiko daripada berinvestasi di negara maju?

LFTR (Liquid Fluoride Thorium Reactor) Defended by Kirk Sorensen @ ThEC2018 (November 2024)

LFTR (Liquid Fluoride Thorium Reactor) Defended by Kirk Sorensen @ ThEC2018 (November 2024)
Mengapa berinvestasi di minyak dan gas di pasar negara berkembang lebih berisiko daripada berinvestasi di negara maju?
Anonim
a:

Investasi minyak dan gas di pasar negara berkembang umumnya membawa risiko lebih tinggi daripada investasi serupa di negara maju. Faktor-faktor yang terkait dengan operasi pasar berkembang yang dapat mengancam produksi atau profitabilitas bagi perusahaan minyak meliputi masalah infrastruktur, masalah ketenagakerjaan dan masalah pemeliharaan.

Seiring dengan semua risiko yang biasa terkait dengan investasi, operasi di pasar negara berkembang tunduk pada risiko tambahan yang spesifik. Hal ini terutama berlaku untuk perusahaan minyak, karena mereka biasanya memiliki sejumlah besar modal yang diinvestasikan dalam operasi mereka dan juga karena mereka harus menghadapi sejumlah besar masalah dibandingkan dengan beberapa jenis bisnis lainnya.

Salah satu masalah utama perusahaan minyak yang beroperasi di negara-negara emerging market adalah kurangnya infrastruktur yang sangat maju. Perusahaan minyak biasanya harus mendanai akses jalan, air dan listrik ke tempat pengeboran. Di pasar negara berkembang, lokasi pengeboran mungkin berjarak beberapa ratus mil dari akses infrastruktur yang dikembangkan. Hal ini dapat memerlukan pengeluaran waktu dan uang yang jauh lebih besar daripada biasanya di negara maju. Selain itu, pemeliharaan infrastruktur cenderung tidak dapat diandalkan dan kurang mapan.

Masalah tambahan yang agak terkait dengan masalah infrastruktur mungkin timbul dalam bentuk kesulitan dan biaya tambahan terkait dengan pengadaan peralatan dan suku cadang yang diperlukan pada waktu yang tepat.

Masalah tenaga kerja potensial termasuk kurangnya pekerja terampil. Pekerja mungkin harus diangkut jarak jauh atau ditempatkan di lokasi operasi.

Masalah hukum dan peraturan bisa menjadi masalah juga. Perusahaan minyak harus menegosiasikan sejumlah kontrak legal, seperti hak tanah dan mineral, dan harus berurusan dengan peraturan pemerintah dan daerah. Isu-isu ini jelas lebih sulit dihadapi di negara di mana perusahaan kurang mengenal peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Isu-isu ini dapat meningkatkan biaya atau bahkan mengancam untuk mematikan operasi.

Biaya kirim, termasuk tarif dan berbagai biaya impor / ekspor, dapat meningkatkan biaya operasional secara keseluruhan.

Ketidakpastian politik dan risiko nilai tukar mata uang asing juga melekat pada perusahaan yang melakukan bisnis di luar negeri.