5 Must-Watch Films and Documentaries for Business Students

Top 5 Movies/Documentaries for Entrepreneurs???? (November 2024)

Top 5 Movies/Documentaries for Entrepreneurs???? (November 2024)
5 Must-Watch Films and Documentaries for Business Students

Daftar Isi:

Anonim

Sekolah tradisional, walaupun penting, hanya mengajarkan seseorang begitu banyak. Bagi mahasiswa bisnis, perguruan tinggi dan universitas melakukan pekerjaan yang hebat dalam mengajarkan prinsip-prinsip bisnis, namun prinsip-prinsip ini harus dilengkapi dengan film dan dokumenter yang secara akurat menggambarkan lingkungan bisnis dunia nyata. Film dan dokumenter ini, jika dikombinasikan dengan ajaran bisnis tradisional, dapat membantu siswa mempersiapkan diri untuk usaha bisnis masa depan mereka.

Sementara banyak film dan dokumenter bisnis agak didramatisasi oleh Hollywood, mereka masih melakukan pekerjaan dengan baik untuk memberikan wawasan di balik layar tentang bagaimana dunia nyata melakukan bisnis. Bagi siswa, film dan dokumenter ini memberikan pelajaran praktis yang bisa dijadikan studi kasus fiksi atau nonfiksi. <"Ruang Boiler"

"Ruang Boiler" adalah film ideal bagi siswa bisnis untuk ditonton di usia muda karena berkaitan dengan etika bisnis dan kebutuhan untuk merawat pekerjaan dengan benar sebelum menerima posisi tersebut. Film ini berlangsung selama ledakan dot-com pada akhir 1990-an dan mengikuti seorang putus sekolah yang menjadi pialang saham untuk menyenangkan ayahnya.

Seth, tokoh utama, terperangkap dalam godaan komisi besar dan mitra kaya, dan mengubah dirinya menjadi tenaga penjualan tertinggi. Namun, dia mulai mempertanyakan legitimasi pekerjaannya dan operasi perusahaannya, dan dia harus menyesuaikan diri dengan hal-hal penting dalam kehidupan: uang atau reputasi. Film ini melakukan pekerjaan yang bagus untuk menyoroti jebakan mentalitas bisnis yang "cepat kaya".

- Glengarry Glen Ross "adalah film bisnis ikonik yang merupakan adaptasi tahun 1992 tentang permainan pemenang Hadiah Pulitzer dengan nama yang sama. Film ini mengikuti empat agen real estat yang memiliki ketidakmampuan untuk menjual properti dengan sukses ke komunitas pensiun. Menghadapi tekanan dari perusahaan mereka, mereka dipaksa masuk dalam kontes penjualan dimana pecundang dipecat. Gagasan menjadi "sulit mendekat" dalam penjualan berasal dari film ini.

Film ini secara akurat menggambarkan tekanan yang diberikan pada tenaga penjualan dan lingkungan penjualan perusahaan yang kejam. Selain itu, film ini menyoroti keterampilan penjualan dunia nyata seperti berbicara dengan percaya diri, mencatat detail dan membuat hubungan pribadi dengan calon klien.

3. "Ruang Kantor"

"Ruang Kantor" biasanya dianggap sebagai komedi gelap atau agak kering yang mengasyikkan dari lingkungan kerja perusahaan Amerika. Meskipun lucu, ini merupakan pekerjaan yang bagus untuk menyoroti perlombaan tikus perusahaan dan mempromosikan penemuan kebahagiaan sejati bagi karyawan sehari-hari.

Film ini mengikuti pemrogram komputer Peter Gibbons yang tidak terpenuhi dengan pekerjaannya.Dengan perampingan perusahaan di cakrawala, Peter dan dua teman programmer memutuskan untuk mengambil tindakan terhadap perusahaan tersebut. Melalui penggambaran ironis film tentang kehidupan perusahaan, para siswa bisnis dapat memahami pentingnya manajemen yang efektif. Selain itu, film ini memaksa pemirsa untuk merenungkan karir mereka sendiri dan apakah mereka benar-benar memuaskan. Selain itu, "Glengarry Glen Ross," "Wall Street" bisa menjadi film bisnis paling ikon sepanjang masa. Film ini mengikuti seorang broker muda dan mudah dipengaruhi di Wall Street yang dibimbing oleh Gordon Gekko, seorang titan keuangan yang kejam. Broker muda, yang dimainkan oleh Charlie Sheen, menerima nasihat buruk dari mentornya dan menjalankan perdagangan berdasarkan informasi orang dalam. Film ini menyelimuti keserakahan perusahaan dan panjangnya orang menjadi kaya. Film ini adalah sebuah komentar tentang bagaimana keserakahan dapat mengubah nilai seseorang dan memberi siswa bisnis dasar untuk berbudi luhur dalam urusan bisnis mereka. "Wal-Mart: Biaya Tinggi dengan Harga Murah"

"Wal-Mart: Biaya Tinggi dengan Harga Murah" adalah film dokumenter yang membahas praktik bisnis negatif Wal-Mart. Mantan karyawan dan pemilik usaha kecil diwawancarai dalam upaya untuk menyoroti efek sosial Wal-Mart pada lingkungan bisnis.

Film dokumenter ini memberi kesempatan kepada siswa bisnis untuk mengintip operasi perusahaan multinasional dan mempelajari keseluruhan strategi bisnisnya. Selain itu, ini memberi mereka kesempatan untuk memahami apa artinya menjadi karyawan perusahaan untuk perusahaan seukuran itu.