7 Hal yang akan membentuk masa depan Fintech

BNI SEGERA AKUISISI PERUSAHAAN FINTECH SENILAI RP250 MILIAR (November 2024)

BNI SEGERA AKUISISI PERUSAHAAN FINTECH SENILAI RP250 MILIAR (November 2024)
7 Hal yang akan membentuk masa depan Fintech

Daftar Isi:

Anonim

Perusahaan Fintech harus mempersiapkan diri untuk pasar yang bergerak cepat yang didorong oleh peraturan baru dan perubahan perilaku konsumen, menurut sebuah laporan oleh McKinsey & Company. Konsultasi baru-baru ini merilis penelitian baru yang menguraikan tujuh aspek penting dari perubahan ini dan bagaimana perusahaan dapat berhasil dalam ruang tersebut. Selain perusahaan fintech, penasihat keuangan mungkin ingin melihat lebih dekat tren ini agar tetap berada di depan perubahan pasar yang signifikan.

Pada artikel ini, kita akan melihat temuan laporan dan apa artinya bagi industri fintech dan penasihat keuangan yang memanfaatkan teknologi ini. (Untuk pembacaan yang terkait, lihat: 2011's FinTech Disruptors: Bagaimana Anda dapat Manfaat? )

1. Memperluas Lingkup

Industri fintech telah berkembang menjadi lebih dari 30 layanan keuangan yang berbeda di seluruh rantai nilai. Misalnya, social finance (SoFi) telah berkembang dari menawarkan produk keuangan kepada profesional muda hingga pembinaan karir dan jaringan. Tren ini bisa mengarah pada meningkatnya persaingan untuk penasihat robo dan penasihat keuangan tradisional karena perusahaan fintech yang terlibat dalam layanan keuangan tambahan menambahkan layanan konsultasi ke penawaran produk inti mereka.

2. Meningkatkan Keanekaragaman

Perusahaan Fintech menggunakan beragam model bisnis yang menargetkan beragam pelanggan. Misalnya, penasehat robo menargetkan klien cerdas teknologi muda yang mencari tabungan pensiun yang efisien, sementara model lain berfokus untuk membantu penasihat keuangan membuang tugas yang memakan waktu seperti penyeimbangan portofolio dan fokus pada aktivitas bernilai tambah. Penasihat harus memastikan bahwa mereka memanfaatkan teknologi baru ini.

3. Meningkatkan Kolaborasi

Perusahaan Fintech telah berkolaborasi satu sama lain untuk memaksimalkan pendapatan dan pangsa pasar mereka. Misalnya, BBVA Compass bekerja sama dengan FutureAdvisor untuk menawarkan layanan konsultasi keuangan berbiaya rendah untuk membantu pelanggan dalam pengoptimalan portofolio. Penasihat keuangan tradisional mungkin ingin mempertimbangkan jenis kolaborasi yang sama untuk mengurangi biaya overhead mereka, menjangkau khalayak potensial yang lebih luas dan meningkatkan daya saing teknologinya. (Untuk yang lebih, lihat: Robo-Advisors and Banks: The Next Robo-Frontier .)

4. Konsolidasi yang akan datang

Perusahaan Fintech cenderung melihat konsolidasi karena pemain yang lebih besar beralih ke akuisisi untuk memenuhi tujuan pertumbuhan mereka. Misalnya, Prosper Marketplace menghabiskan $ 30 juta untuk mengakuisisi BillGuard, menamainya Prosper Daily dan memungkinkan pengguna untuk melacak pengeluaran dan kredit. Penasihat keuangan harus menyadari perubahan ini dan bekerja sama dengan perusahaan mapan, dan juga memanfaatkan semua akuisisi yang dilakukan oleh platform mereka sendiri.

5. Normalizing Valuations

Industri fintech telah mulai melambat karena telah jatuh tempo, yang berarti bahwa penilaian untuk start-up di ruang angkasa melambat. Antara tahun 2014 dan 2015, valuasi untuk perusahaan fintech tumbuh rata-rata 77% sebelum melambat menjadi 9% antara tahun 2015 dan 2016. Penasihat keuangan tradisional harus ingat bahwa pertumbuhan yang melambat ini dapat menyebabkan lebih sedikit start-up dan lebih banyak kegagalan, yang berarti memetik perusahaan fintech yang mapan mungkin pilihan yang lebih bijaksana.

6. Pergeseran Peraturan

Peraturan seputar industri jasa keuangan mulai beradaptasi dengan perusahaan fintech yang telah memasuki pasar. Dalam beberapa kasus, perubahan peraturan ini dapat melukai perusahaan fintech yang telah secara efektif mengelak dari peraturan yang ada. Dalam kasus lain, perusahaan fintech dapat membantu penasehat keuangan mematuhi peraturan terbaru dan mempermudah fokus pada klien dan tidak terlalu memikirkan masalah hukum. (Untuk informasi lebih lanjut, lihat: Perusahaan Fintech Mempersiapkan Perubahan Regulasi .

7: Ekosistem yang Muncul

Perusahaan Fintech mungkin mulai menciptakan ekosistem mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan klien. Sebagai contoh, penyedia pinjaman peer-to-peer akhirnya dapat memutuskan untuk terjun ke bisnis penasihat keuangan karena mereka melayani basis klien yang sama. Penasihat keuangan harus memastikan bahwa mereka adalah bagian dari ekosistem ini dalam jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan ini daripada ditinggalkan dan mencoba dan mengejar ketinggalan di jalan. Penelitian terbaru McKinsey & Company menyoroti tujuh perubahan penting yang terjadi dalam industri fintech yang dapat mempengaruhi penasihat keuangan dan pesaing mereka. Dengan menyadari perubahan ini, penasehat dapat memastikan bahwa mereka berada pada posisi yang baik untuk tetap berada di depan tren dan menjadi bagian dari masa depan daripada ditinggalkan. (Untuk bacaan terkait, lihat:

Apa arti Trump untuk Pasar Fintech?

)