Secara umum, prinsip arm'-length seharusnya melindungi kedua belah pihak yang mengambil bagian dalam transaksi dari eksploitasi. Konsep ini seharusnya memastikan bahwa kedua belah pihak bertindak semata-mata demi kepentingan pribadi mereka sendiri dan bahwa mereka tidak mendapat tekanan atau tekanan dari orang lain yang terlibat dalam transaksi tersebut. Secara teori, prinsip pemerintahan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa harga yang disepakati kedua belah pihak sedekat mungkin dengan nilai pasar sebenarnya.
Dalam beberapa kasus, bagaimanapun, membayar nilai pasar sebenarnya untuk komoditas bukanlah untuk kepentingan terbaik salah satu pihak. Hal ini cenderung terjadi ketika kedua pihak terlibat dalam transaksi memiliki hubungan yang sudah ada sebelumnya. Dalam kasus seperti itu, transaksi arm's-length akan kurang sesuai daripada transaksi arm-in-arm.
Contoh umum dari hubungan pra-eksisting seperti ini adalah ketika orang tua ingin menjual properti kepada keturunan mereka. Dalam kasus ini, orang tua mungkin ingin menjual properti tersebut dengan harga diskon dan tidak membiarkan anak mereka membayar nilai pasar sebenarnya dari properti tersebut. Dalam hal ini, transaksi arm's-length tidak sesuai dengan kepentingan baik penjual maupun pembeli.
Contoh lain adalah dua perusahaan yang tergabung dalam ekonomi. Secara hukum, kedua pihak dapat diperlakukan sebagai dua entitas ekonomi yang terpisah, namun kepentingan bisnis mereka saling bergantung satu sama lain. Oleh karena itu, melakukan bisnis pada tingkat pasar akan berlawanan dengan intuisi, dan prinsip panjang lengan tidak akan melayani kepentingan bersama mereka.
Adalah transaksi panjang lengan yang selalu lebih baik daripada transaksi yang tidak sesuai dengan lengan? | Investigasi
Transaksi yang tidak sesuai dengan lengan memiliki pajak riil dan konsekuensi lainnya bagi individu dan bisnis, namun hal itu tidak selalu selalu buruk.
Apakah pihak yang meminjamkan saham dalam keuntungan transaksi penjualan pendek dengan cara apa pun selain dari bunga yang diperoleh dari pinjaman?
Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama-tama kita perlu mengklarifikasi siapa yang melakukan peminjaman dalam transaksi penjualan singkat. Banyak investor individu berpikir bahwa karena saham mereka dipinjamkan kepada peminjam, mereka akan mendapat keuntungan, tapi bukan itu masalahnya.
Apa implikasi pajak yang ada untuk pihak-pihak yang terlibat dengan perjanjian pembelian kembali?
Belajar tentang konsekuensi pajak yang dapat dihadapi pembeli sebagai akibat dari kesepakatan pembelian kembali terbalik ("reverse repo") dengan sekuritas yang dipinjamkan.