Bagaimana perusahaan menggunakan pengganda ekuitas untuk menentukan strategi pembiayaan?

PEMBAHASAN SOAL OSK EKONOMI 2019 - Menaklukan Soal Logika Laporan Keuangan Akuntansi (November 2024)

PEMBAHASAN SOAL OSK EKONOMI 2019 - Menaklukan Soal Logika Laporan Keuangan Akuntansi (November 2024)
Bagaimana perusahaan menggunakan pengganda ekuitas untuk menentukan strategi pembiayaan?
Anonim
a:

Seperti rasio hutang terhadap ekuitas (D / E), pengganda ekuitas digunakan dalam pembiayaan bisnis untuk menentukan apakah perusahaan terlalu banyak melakukan hutang.

Bisnis membiayai operasi dengan menggunakan hutang atau modal sendiri. Modal hutang mengacu pada dana pinjaman, seperti pinjaman dan saldo kartu kredit. Ekuitas, sebaliknya, dihasilkan oleh penjualan saham kepada pemegang saham. Karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, penting bagi bisnis untuk menjaga struktur modal yang seimbang.

Pengganda ekuitas mengukur proporsi aset perusahaan yang didanai oleh ekuitas pemegang saham. Jika sebuah perusahaan memiliki pengganda ekuitas 1, ini menunjukkan bahwa semua asetnya dibiayai dengan dana yang dimiliki. Rasio yang sangat tinggi merupakan indikasi bahwa hanya sebagian kecil aset yang didanai oleh ekuitas, yang berarti bisnis terutama bergantung pada pembiayaan hutang.

Misalnya, asumsikan sebuah perusahaan memiliki total aset $ 1 juta dan $ 250.000 untuk ekuitas pemegang saham. Pengali ekuitas adalah $ 1, 000, 000 / $ 250, 000, atau 4. Ini berarti aset perusahaan bernilai empat kali lipat dari nilai ekuitasnya. Cara lain untuk melihat ini adalah bahwa 25% aset perusahaan dibiayai dengan ekuitas, sedangkan sisanya 75% asetnya didanai oleh hutang perusahaan. Dalam skenario ini, sebagian besar aset perusahaan sebenarnya dimiliki oleh kreditor, yang bisa menjadi situasi berisiko bagi manajemen dan investor.

Saat menilai berbagai pilihan pembiayaan, perusahaan dengan pengganda ekuitas yang sangat tinggi harus waspada terhadap tambahan hutang untuk membiayai operasi. Sebagai gantinya, mungkin mempertimbangkan untuk mengeluarkan saham baru untuk menghasilkan dana.

Namun, perusahaan yang sangat leverage mungkin memiliki waktu yang lebih sulit untuk menjual saham. Investor sering melihat perusahaan dengan rasio pengali ekuitas tinggi berpotensi tidak stabil. Perusahaan yang memiliki banyak hutang beresiko tinggi mengalami default pembayaran jika pendapatan menyelam, yang dengan cepat dapat menyebabkan kebangkrutan.

Karena struktur modal yang berat hutang dapat menyulitkan pembiayaan masa depan, penting bagi perusahaan untuk mempertahankan rasio leverage yang sehat.