Bagaimana analisis marjinal digunakan dalam membuat keputusan manajerial?

Intro to Economics: Crash Course Econ #1 (April 2024)

Intro to Economics: Crash Course Econ #1 (April 2024)
Bagaimana analisis marjinal digunakan dalam membuat keputusan manajerial?

Daftar Isi:

Anonim
a:

Analisis marjinal memainkan peran penting dalam ekonomi manajerial, studi dan penerapan konsep ekonomi, hingga keputusan manajerial. Idenya adalah untuk memprediksi dan mengukur dampak perubahan per unit terhadap tujuan sebuah organisasi, yang pada akhirnya mengidentifikasi alokasi sumber daya yang optimal mengingat kendala bisnis.

Nilai Analisis Marjinal

Sebagian besar teori mikroorganisme marginalisme dikembangkan oleh profesor dan ekonom Cambridge University, Alfred Marshall. Dia menyatakan bahwa produksi hanya menguntungkan bagi perusahaan ketika pendapatan marjinal melebihi biaya marjinal, dan paling menguntungkan bila selisihnya paling besar. Misalnya, produsen mainan seharusnya hanya memproduksi mainan sampai biaya marjinal sama dengan keuntungan marjinal. Dengan mengurangi keputusan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat diukur, manajer mainan dapat mengoptimalkan keuntungan.

Analisis marjinal memiliki penerapan yang baik di luar kisaran proses produksi nirlaba. Setiap keputusan alokasi sumber daya bisa mendapatkan keuntungan dari analisis marjinal asalkan biaya dan tunjangan dapat diidentifikasi.

Aplikasi Marginal dalam Analisis Keuangan Praktis

Misalkan perusahaan dapat mengukur manfaat tambahan dan biaya kegiatan ekonomi ekstra. Teori analisis marjinal menyatakan bahwa bila keuntungan marjinal melebihi biaya marjinal, manajer harus meningkatkan aktivitas untuk mencapai keuntungan bersih tertinggi. Demikian pula, jika biaya marjinal lebih tinggi daripada manfaat marjinal, aktivitas harus dikurangi.

Biaya Sunk, biaya tetap dan biaya rata-rata tidak mempengaruhi analisis marjinal. Mereka tidak relevan dengan pengambilan keputusan yang optimal di masa depan. Analisis marjinal hanya bisa menjawab apa yang terjadi jika perusahaan mempekerjakan satu karyawan tambahan, menghasilkan satu produk tambahan, menyediakan ruang tambahan untuk penelitian dan sebagainya.

Manajer juga harus memahami konsep biaya kesempatan. Misalkan seorang manajer mengetahui bahwa dia memiliki ruang dalam anggaran untuk menyewa pekerja tambahan. Analisis marjinal mengatakan kepadanya bahwa pekerja pabrik tambahan memberikan keuntungan marjinal bersih. Ini tidak harus membuat keputusan yang tepat. Misalkan dia juga tahu mempekerjakan tenaga penjualan tambahan menghasilkan keuntungan marjinal bersih yang lebih besar lagi. Dalam hal ini, menyewa seorang pekerja pabrik adalah keputusan yang salah karena bersifat suboptimal.