Apa yang terjadi dengan dolar AS selama defisit perdagangan?

Migas Bikin Neraca Dagang Kehabisan Nafas (April 2024)

Migas Bikin Neraca Dagang Kehabisan Nafas (April 2024)
Apa yang terjadi dengan dolar AS selama defisit perdagangan?
Anonim
a:

Selama defisit perdagangan, dolar U. S. umumnya melemah. Tentu saja, ada banyak masukan yang menentukan pergerakan mata uang disamping neraca pembayaran, termasuk pertumbuhan ekonomi, suku bunga, inflasi dan kebijakan pemerintah. Defisit perdagangan adalah angin sakal negatif untuk dolar U. S., namun masih dapat diapresiasi karena faktor lainnya.

Defisit perdagangan berarti bahwa Amerika Serikat membeli lebih banyak barang dan jasa dari luar negeri daripada menjual ke luar negeri. Perusahaan asing berakhir dengan dolar U. S.. Biasanya, mereka menggunakan dolar U. S. ini untuk membeli sekuritas Treasury atau aset berbasis U. S. lainnya, terutama selama periode stabilitas dan pertumbuhan keuangan.

Jika impor terus melampaui ekspor, defisit perdagangan terus memburuk sehingga menyebabkan arus keluar dolar U. S. lebih besar. Aliran dolar keluar negeri menyebabkan pelemahan mata uang. Seiring dolar melemah, membuat impor lebih mahal dan ekspor lebih murah, menyebabkan beberapa moderasi neraca perdagangan. Seiring mata uang terus melemah, hal itu membuat aset U. S. dolar lebih murah untuk orang asing.

U. S. telah menjalankan defisit perdagangan yang terus-menerus sejak pertengahan 1980an, namun hal ini belum diterjemahkan ke dalam pelemahan dolar yang signifikan seperti yang diharapkan. Alasan utamanya adalah status U. S. dollar sebagai mata uang cadangan dunia. Permintaan dolar terus berlanjut, karena ini memainkan peran utama dalam perdagangan global dan cadangan bagi bank sentral di seluruh dunia.

Ekonomi utama yang menerbitkan mata uang mereka sendiri, seperti Uni Eropa, Jepang dan Inggris berada di tempat yang sama, di mana mereka dapat menjalankan defisit perdagangan yang terus-menerus. Negara yang tidak memiliki kepercayaan pada komunitas investasi lebih cenderung melihat mata uang mereka terdepresiasi karena defisit perdagangan.