Metrik apa yang biasa digunakan untuk mengevaluasi perusahaan di sektor makanan dan minuman?

Cara membaca jangka sorong (April 2024)

Cara membaca jangka sorong (April 2024)
Metrik apa yang biasa digunakan untuk mengevaluasi perusahaan di sektor makanan dan minuman?
Anonim
a:

Beberapa metrik utama yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi perusahaan di sektor makanan dan minuman adalah tindakan profitabilitas, seperti marjin operasi dan marjin laba bersih, dan ukuran hutang seperti rasio lancar.

Sektor makanan dan minuman mencakup perusahaan pengolahan makanan, restoran, toko bahan makanan, dan pedagang makanan dan minuman. Perusahaan di sektor makanan dan minuman biasanya beroperasi di pasar yang sangat kompetitif. Hal ini membuat margin keuntungan dan titik efisiensi keuangan menjadi titik evaluasi. Posisi hutang perusahaan makanan dan minuman merupakan indikator penting kesehatan keuangan mereka dan kemampuan mereka untuk mengatasi kemerosotan pasar atau kerugian yang terjadi melalui persaingan.

Margin operasi perusahaan adalah salah satu ukuran paling dasar efisiensi operasionalnya. Ini memberikan indikasi bagus tentang seberapa efektif manajemen perusahaan menangani biaya sehubungan dengan pendapatan. Margin operasi adalah salah satu rasio profitabilitas utama yang digunakan dalam mengevaluasi hampir semua bisnis, namun sangat penting dalam menganalisis perusahaan yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif.

Setelah membandingkan margin laba usaha antar perusahaan, titik analisis berikutnya bagi banyak investor adalah profitabilitas bottom line perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh margin laba bersih perusahaan, persentase pendapatan penjualan yang tetap ada setelah dikurangi semua biaya usaha perusahaan.

Perbandingan posisi hutang relatif antar perusahaan dapat memberikan indikasi yang baik mengenai perusahaan mana yang berada dalam kesehatan finansial terbaik dan berada pada posisi terbaik untuk mengatasi masa lalu dari penurunan sementara pendapatan. Posisi hutang perusahaan juga penting jika perusahaan perlu membuat pengeluaran modal yang signifikan untuk merespons perubahan kondisi pasar. Salah satu metodologi evaluasi hutang dan likuiditas yang paling mendasar adalah rasio lancar, yang mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban hutangnya untuk tahun depan dengan sumber dayanya saat ini.