Metrik apa yang biasa digunakan untuk mengevaluasi perusahaan di sektor ritel?

Cara membaca jangka sorong (Mungkin 2024)

Cara membaca jangka sorong (Mungkin 2024)
Metrik apa yang biasa digunakan untuk mengevaluasi perusahaan di sektor ritel?

Daftar Isi:

Anonim
a:

Beberapa metrik yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi perusahaan di sektor ritel mencakup rasio harga / pendapatan terhadap pertumbuhan (PEG), angka penjualan toko yang sama dan marjin laba bersih.

Rasio PEG adalah rasio price to earning (P / E) suatu saham dibagi dengan tingkat pertumbuhan pendapatan selama periode waktu tertentu. Metrik ini digunakan untuk menentukan nilai saham, dengan mempertimbangkan pertumbuhan pendapatan perusahaan. Hal ini dianggap sebagai penentu nilai yang lebih baik daripada rasio P / E; Dengan memasukkan pertimbangan pertumbuhan, ini memberikan gambaran lebih lengkap tentang kesuksesan sebuah perusahaan. Rasio PEG yang lebih rendah sering merupakan indikasi bahwa saham bernilai undervalued dalam kaitannya dengan pendapatan saat ini.

Rasio PEG bervariasi menurut perusahaan dan industri. Nilai rasio PEG di bawah 1 paling diinginkan. Rasio PEG juga dapat memiliki masalah dengan akurasi, karena tergantung pada masukan apa saja yang digunakan. Jika, misalnya, tingkat pertumbuhan historis digunakan, rasio PEG yang dihasilkan tidak akurat jika tingkat pertumbuhan di masa depan menyimpang dari kinerja masa lalu.

Penjualan Toko Same

Penjualan toko yang sama adalah statistik khusus ritel yang berasal dari perbandingan penjualan toko selama setahun yang telah dibuka minimal selama satu tahun. Statistik ini membandingkan pendapatan antara gerai rantai ritel yang telah mapan untuk periode waktu tertentu, biasanya tahun fiskal, namun dapat diprediksi per kuartal atau secara musiman juga. Menggunakan statistik semacam itu memberi investor wawasan tentang porsi penjualan baru yang berasal dari pembukaan gerai baru atau dari pertumbuhan penjualan di toko-toko yang ada.

Net Profit Margin

Net margin adalah rasio laba bersih perusahaan terhadap pendapatannya dan menunjukkan kepada investor bagian dari setiap dolar yang diterima yang diterjemahkan ke dalam laba bersih akhir. Rasio ini bervariasi dari yang signifikan antar industri, namun masih merupakan metrik garis bawah yang berguna, terutama untuk membandingkan bisnis sejenis. Perusahaan yang dapat terus memperluas margin laba bersih mereka biasanya melihat pertumbuhan harga saham.