Mengapa seorang investor di sektor ritel mempertimbangkan Consumer Confidence Index?

Our Miss Brooks: Exchanging Gifts / Halloween Party / Elephant Mascot / The Party Line (November 2024)

Our Miss Brooks: Exchanging Gifts / Halloween Party / Elephant Mascot / The Party Line (November 2024)
Mengapa seorang investor di sektor ritel mempertimbangkan Consumer Confidence Index?

Daftar Isi:

Anonim
a:

Investor di sektor ritel harus mempertimbangkan Consumer Confidence Index atau CCI, karena mengukur bagaimana perasaan konsumen terhadap arah ekonomi. CCI menyediakan para investor ritel dengan alat berharga untuk memproyeksikan kebiasaan belanja dalam waktu dekat.

Secara historis, ketika konsumen optimis tentang ekonomi, keceriaan ini telah terwujud dalam tingkat pengeluaran yang lebih tinggi, terutama pada item mewah dan non-discretionary seperti mobil mewah dan rumah baru. Pesimisme tentang ekonomi telah berkorelasi dengan pengeluaran yang lebih sedikit, terutama pada hal-hal yang tidak perlu, dan tingkat tabungan yang lebih tinggi.

Memahami Indeks Keyakinan Konsumen

Kelompok riset independen, Conference Board, mengukur CCI setiap bulan dengan mensurvei 5.000 rumah tangga di AS dengan lima pertanyaan mengenai kondisi bisnis saat ini, kondisi bisnis masa depan, kondisi pekerjaan saat ini, kondisi pekerjaan masa depan dan pendapatan keluarga masa depan.

Dewan menghitung tanggapan positif dan negatif terhadap pertanyaan-pertanyaan ini dan memasukkannya ke dalam algoritma yang menentukan CCI. Periode kepercayaan konsumen terkuat di Amerika Serikat adalah akhir 1999 sampai awal 2000, sementara yang terendah terjadi di tahun 2008.

Mengapa CCI Mempengaruhi Ritel

Sifat defensif beberapa segmen ritel, seperti makanan dan makanan, melindungi mereka dari dampak buruk kepercayaan konsumen rendah. Konsumen harus makan untuk hidup, jadi mereka masih membeli makanan bahkan saat mereka merasa busuk soal keadaan ekonomi.

Sebagian besar area ritel bergantung pada kepercayaan konsumen, yang berarti belanja konsumen, untuk mempertahankan profitabilitas. Segmen seperti otomotif, persediaan bangunan dan pengecer online bergantung pada konsumen yang memiliki uang tersisa setelah membeli kebutuhan, seperti makanan dan perumahan, serta kepercayaan untuk membelanjakannya daripada menancapinya.