Keuntungan Memelihara Modal Kerja Rendah

5 Usaha Ternak Paling Menguntungkan Nyaris Tanpa Rugi (April 2024)

5 Usaha Ternak Paling Menguntungkan Nyaris Tanpa Rugi (April 2024)
Keuntungan Memelihara Modal Kerja Rendah

Daftar Isi:

Anonim

Modal kerja, atau jumlah aktiva lancar dikurangi dengan jumlah kewajiban lancar, mengacu pada tambahan aset lancar yang dimiliki perusahaan pada neraca sebagai bantalan likuiditas. Sebagian besar aktiva lancar didanai oleh kewajiban lancar dan diharapkan dapat dikonversi kembali menjadi kas dalam waktu 12 bulan untuk pembayaran kewajiban lancar yang jatuh tempo pada siklus yang sama. Aset lancar tertentu mungkin menjadi tidak likuid pada saat dibutuhkan dana tunai untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, termasuk persediaan tanpa pasar yang siap. Untuk menghindari masalah likuiditas potensial yang dapat menghambat kekuatan keuangan perusahaan, secara finansial sehat untuk mempertahankan sejumlah modal kerja sehingga tagihan dibayarkan tepat waktu.

- Meningkatkan Efektifitas Investasi

Menyebarkan modal kerja bisa menjadi pedang bermata dua karena menjamin likuiditas tapi juga memiliki modal yang bisa diinvestasikan lebih baik di tempat lain. Karena modal kerja adalah jumlah aset lancar yang melebihi jumlah kewajiban lancar, maka dana tersebut didanai oleh modal jangka panjang yang dinaikkan untuk tujuan investasi daripada manuver operasional. Bila modal investasi dialokasikan untuk penggunaan jangka pendek, ini berpotensi mengurangi keefektifan investasi perusahaan. Selama masalah likuiditas ditangani secara memadai, modal kerja rendah diinginkan untuk memastikan penggunaan dana jangka panjang secara efektif.

Meningkatkan Efisiensi Operasi

Jumlah modal kerja yang dibutuhkan setiap siklus operasi bergantung pada efisiensi operasi perusahaan. Sebagai contoh, semakin banyak perusahaan yang dapat menghasilkan penjualan tunai atau semakin cepat persediaannya bisa berbalik, semakin rendah jumlah modal kerja yang dibutuhkannya. Ketika perusahaan mempertahankan tingkat modal kerja yang rendah, sebenarnya dapat memaksa dirinya untuk meningkatkan efisiensi operasinya sehingga arus kas operasi, ditambah dengan modal kerja tambahan, dapat dengan aman menutupi biaya dan biaya selama operasi. Dengan terlalu banyak dana yang terikat dengan idle dalam modal kerja untuk cadangan likuiditas, perusahaan mungkin kurang memperhatikan efisiensi operasi.

Mempersingkat Siklus Konversi Kas

Bahkan dengan tingkat modal kerja yang rendah, perusahaan masih dapat melakukan penjualan secara kredit jika mereka mencoba membuat proses penagihan sesingkat mungkin. Piutang piutang yang lebih cepat dikonversi menjadi uang tunai, modal kerja kurang diperlukan. Persediaan juga berpotensi mengikat dana untuk jangka waktu yang lama. Selain bahan baku, produk jadi tetap tidak terjual selama beberapa waktu, yang selanjutnya memperpanjang siklus konversi tunai. Jika perusahaan ingin mempertahankan tingkat modal kerja yang rendah, penjualan harus dilakukan segera setelah produksi sehingga dana tetap berada dalam siklus konversi tunai sesegera mungkin.

Operasi On-Demand atau Just-in-Time

Modal kerja dapat dikurangi hingga mendekati nol tanpa membahayakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek jika yang disebut permintaan tepat atau hanya-dalam operasi waktu (JIT) dapat diadopsi. Di bawah rezim operasi semacam itu, perusahaan hanya memiliki persediaan sedikit atau tanpa persediaan bahan baku yang tidak terpakai dan produk jadi yang tidak terjual. Dengan hanya memiliki sedikit atau tidak ada dana yang diparkir dalam aset yang berpotensi tidak likuid, perusahaan secara efektif menyebarkan modal kerja sedikit atau tidak sama sekali.

Perusahaan dapat mencapai posisi ini dengan bekerja sama dengan pemasok bahan baku di rantai pasokan dan distributor penjualan di jaringan distribusi. Dengan kata lain, perusahaan tidak membeli inventaris sampai dibutuhkan untuk produksi, dan tidak menghasilkan apapun kecuali pesanan penjualan diterima. Dengan cara ini, dana yang ditujukan untuk modal kerja dilepaskan dan dimasukkan ke dalam penggunaan yang lebih produktif.

Modal kerja diperlukan untuk memastikan operasi tidak terganggu, namun tidak berkontribusi secara langsung terhadap pendapatan atau profitabilitas. Sebaliknya, memiliki terlalu banyak modal kerja dapat menghambat hasil keuangan perusahaan ketika dana tersebut menganggur sampai kebutuhan likuiditas muncul. Jika perusahaan dapat mempertahankan tingkat rendah modal kerja tanpa menimbulkan risiko likuiditas yang terlalu banyak, maka tingkat ini bermanfaat bagi operasi harian perusahaan dan investasi modal jangka panjang. Kurang modal kerja dapat menyebabkan operasi lebih efisien dan lebih banyak dana tersedia untuk usaha jangka panjang.