Bagaimana keputusan bank sentral mempengaruhi volatilitas?

Bank Indonesia Tahan BI Rate untuk Kendalikan Inflasi (Mungkin 2024)

Bank Indonesia Tahan BI Rate untuk Kendalikan Inflasi (Mungkin 2024)
Bagaimana keputusan bank sentral mempengaruhi volatilitas?
Anonim
a:

Volatilitas didefinisikan dan diukur dalam beberapa cara yang berbeda, sehingga agak sulit untuk menggeneralisasi dampak keputusan bank sentral. Dalam interpretasinya yang paling luas, volatilitas pasar mengacu pada ukuran kisaran ayunan pasar di bursa atau indeks utama. Sebagian besar investor dan analis menganggap volatilitas sebagai konsekuensi wajar, sehingga mengalihkan arti volatilitas sebagai singkatan untuk "kemungkinan menderita kerugian finansial."

Sebagian besar negara di dunia mengandalkan bank sentral untuk memberlakukan kebijakan moneter dan mengatur lembaga simpan pinjam pribadi. Bank sentral utama seperti Federal Reserve di Amerika Serikat atau Bank of England dituntut dengan peran meminimalkan volatilitas ekonomi, menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem keuangan, mempromosikan kerja penuh dan mengurangi kekhawatiran inflasi atau deflasi.

Dalam pengertian ini, ada beberapa pandangan yang bersaing mengenai tindakan bank sentral. Banyak yang percaya bahwa dengan membatasi fenomena makroekonomi negatif, bank sentral membatasi volatilitas pasar dan memberikan kepastian kepada investor. Ada beberapa kritik penting dari alat kebijakan bank sentral juga. Hal ini dimungkinkan untuk manipulasi tingkat suku bunga dan penciptaan stok uang untuk mendistorsi pasar keuangan dan mendorong misalokasi modal, menciptakan gelembung aset yang menyebabkan meningkatnya volatilitas di jalan.

Sulit untuk memperkirakan seberapa besar keputusan kebijakan bank sentral harus mempengaruhi strategi investasi. Tindakan bank tidak secara langsung menargetkan harga saham, dan sulit untuk ditangkap di dalam indikator teknis. Ada beberapa metrik yang digunakan oleh pelaku pasar untuk mengukur volatilitas saat ini dan masa lalu, seperti Indeks S & P Volatility, FTSE 100 di London Stock Exchange. Namun, ini sangat bergantung pada variabel, seperti standar deviasi pada harga saham cap besar, yang tidak dikendalikan oleh bank sentral.