Adalah industri penerbangan dalam keadaan oligopoli?

Insight with Desi Anwar-Bangkitnya Industri Penerbangan Nasional (November 2024)

Insight with Desi Anwar-Bangkitnya Industri Penerbangan Nasional (November 2024)
Adalah industri penerbangan dalam keadaan oligopoli?
Anonim
a:

Industri penerbangan Amerika Serikat adalah oligopoli. Oligopoli ada ketika sebuah pasar dikendalikan oleh sekelompok kecil perusahaan, seringkali karena penghalang masuk cukup signifikan untuk mencegah pesaing potensial memasukinya. Pada 2014, lima maskapai penerbangan utama memperoleh 70% pendapatan industri, dan penghalang masuk bagi perusahaan baru cukup besar.

Lima maskapai terbesar di Amerika Serikat adalah Delta, Southwest, Amerika, Amerika dan U. S. Airways. Delta memiliki pangsa pasar terbesar dengan 16,7%. Southwest berada di belakang dengan 16,6%, sementara United dan Amerika masing-masing memiliki 15. 3% dan 12. 5%. U. S. Airways adalah pemain terkecil dari pemain utama dengan 8,3% pasar.

Antara tahun 1937 dan 1978, Badan Penerbangan Sipil Sipil (CAB) mengelola perjalanan udara domestik di U. S. seperti sebuah utilitas publik. Kelompok ini bertanggung jawab untuk menetapkan jadwal, tarif dan rute. Maskapai yang melihat permintaan untuk rute baru terpaksa mengajukan permohonan persetujuan CAB, yang seringkali tidak diumumkan. Akibatnya, mereka sering dipaksa untuk mencari intervensi yudisial agar bisa mendapatkan rute yang disetujui.

Undang-undang Deregulasi Airline diperkenalkan pada tahun 1978. Efeknya adalah untuk meningkatkan persaingan, dengan harga turun dalam dua puluh tahun setelah diperkenalkan. Sementara itu, jumlah tarif meningkat dari 207. 5 juta di tahun 1974 menjadi 721. 1 juta di tahun 2010. Namun, setelah konsolidasi yang luas di industri dan kegagalan banyak maskapai penerbangan yang lebih kecil, harga mulai meningkat tajam karena pasar telah menjadi oligopoli

Pada tahun 2013, Departemen Kehakiman (DOJ) pindah untuk menghalangi merger antara Amerika dan U. S. Airways, yang akan menciptakan maskapai terbesar di negara ini. Hal ini menunjukkan bahwa DOJ merasa bahwa konsolidasi lebih lanjut akan merugikan persaingan. Penggabungan tambahan di antara pemain utama bisa memiliki konsekuensi negatif bagi konsumen dan menciptakan situasi di mana satu perusahaan raksasa bisa mendekati monopoli virtual.