Faktor ekonomi apa yang mempengaruhi imbal hasil obligasi korporasi?

USD kembali pada permintaan ditengah data pasar tenaga kerja AS (05.02.2018) (April 2024)

USD kembali pada permintaan ditengah data pasar tenaga kerja AS (05.02.2018) (April 2024)
Faktor ekonomi apa yang mempengaruhi imbal hasil obligasi korporasi?
Anonim
a:

Faktor ekonomi yang mempengaruhi imbal hasil obligasi korporasi adalah suku bunga, inflasi, kurva imbal hasil dan pertumbuhan ekonomi. Semua faktor ini mempengaruhi imbal hasil obligasi korporasi dan memberi pengaruh satu sama lain. Harga imbal hasil obligasi korporasi adalah proses dinamis dan multivariabel dimana selalu ada tekanan bersaing.

Misalnya, pertumbuhan ekonomi bullish untuk perusahaan karena hal itu menyebabkan peningkatan pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan, sehingga memudahkan mereka meminjam uang dan hutang layanan, yang menyebabkan berkurangnya risiko gagal bayar dan imbal hasil yang lebih rendah. Namun, periode pertumbuhan ekonomi yang panjang menyebabkan risiko inflasi dan tekanan ke atas pada upah. Pertumbuhan ekonomi menyebabkan meningkatnya persaingan untuk tenaga kerja dan berkurangnya kapasitas berlebih.

- Upah yang lebih tinggi mulai menggerogoti margin keuntungan, membuat mereka lebih rentan terhadap selip dalam pertumbuhan ekonomi. Risiko inflasi menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga. Bila tingkat pengembalian bebas risiko naik, imbal hasil obligasi korporasi harus naik juga untuk kompensasi. Hasil yang lebih tinggi menambah biaya yang meningkat sehingga menciptakan kerentanan lebih terhadap tersendatnya ekonomi.

Dengan demikian, imbal hasil bisa meroket saat biaya naik jika ekonomi tergelincir ke dalam resesi dan pendapatan turun; investor mulai harga dalam peningkatan kemungkinan default. Ketika kekhawatiran pertumbuhan mulai mengecilkan risiko inflasi, bank sentral memangkas suku bunga, yang menyebabkan tekanan ke bawah pada imbal hasil obligasi korporasi. Penurunan tingkat pengembalian bebas risiko membuat semua instrumen menghasilkan menghasilkan lebih menarik.

Skenario paling bullish untuk obligasi korporasi adalah pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan produktivitas, yang tidak memicu inflasi. Sebaliknya, skenario yang paling bearish adalah ekonomi yang lemah dengan risiko inflasi yang berujung pada tingginya suku bunga.