Apa rumus Double Exponential Moving Average (DEMA) dan bagaimana cara menghitungnya?

SCP-914 The Clockworks | safe class | transfiguration / sapient / clockwork scp (November 2024)

SCP-914 The Clockworks | safe class | transfiguration / sapient / clockwork scp (November 2024)
Apa rumus Double Exponential Moving Average (DEMA) dan bagaimana cara menghitungnya?
Anonim
a:

Rata-rata pergerakan eksponensial ganda, atau DEMA, adalah ukuran harga rata-rata tren keamanan yang memberikan bobot paling besar terhadap data harga terkini. Seperti rata-rata pergerakan eksponensial, atau EMA, ini lebih reaktif terhadap fluktuasi harga daripada rata-rata pergerakan sederhana, atau SMA, sehingga membawa nilai lebih bagi pedagang jangka pendek yang berusaha menunjukkan perubahan tren. Moving averages pada dasarnya adalah indikator lagging, jadi semakin reaktif, semakin lead time seorang trader harus bereaksi. Meskipun namanya menyiratkan bahwa DEMA hanya dihitung dengan menggandakan EMA, ini tidak terjadi. Rumus untuk DEMA adalah:

DEMA = (2 * EMA (n)) - (EMA (EMA (n))), di mana n = periode

Langkah pertama untuk menghitung DEMA adalah menghitung EMA. Kemudian, jalankan perhitungan EMA lagi, dengan menggunakan hasil perhitungan EMA pertama (EMA (n) sebagai fungsi dari persamaan EMA (x)). Akhirnya, kurangi hasilnya dari produk 2 * EMA (n).

Menciptakan rata-rata bergerak dari rata-rata pergerakan keamanan lebih efektif membatalkan kebisingan, atau fluktuasi. Kemudian, menggandakan EMA meningkatkan besarnya garis, yang berarti puncak lebih tajam dan lembah lebih dalam. Dengan demikian, DEMA masih mencerminkan rata-rata bergerak sambil mengikuti perubahan lancar dan harian. Pedagang biasanya menggunakan alat ini untuk mengkonfirmasi apa yang mereka lihat sebagai sinyal pembalikan. Misalnya, jika DEMA (50) dan DEMA (200) membuat cross death di tengah meningkatnya tekanan jual, trader bisa memastikan harga kemungkinan akan memasuki tren bearish. Sementara jika berumur pendek, tren bearish mungkin sudah membalikkan pada saat EMA dan SMA menyusul. Oleh karena itu, DEMA sangat sesuai untuk indikasi tren jangka pendek.