Mengapa bank melakukan sekuritisasi beberapa hutang, dan bagaimana cara menjualnya kepada investor?

Ternyata Penjualan BUMN atas Perintah Jokowi (November 2024)

Ternyata Penjualan BUMN atas Perintah Jokowi (November 2024)
Mengapa bank melakukan sekuritisasi beberapa hutang, dan bagaimana cara menjualnya kepada investor?
Anonim
a:

Bank dapat melakukan sekuritisasi hutang dengan alasan yang mencakup manajemen risiko, masalah neraca, pengaruh modal yang lebih besar dan keuntungan dari biaya originasi. Utang di sekuritisasi dengan penyatuan jenis instrumen hutang tertentu dan kemudian menciptakan instrumen keuangan baru dari hutang yang digabung. Jenis instrumen hutang yang digunakan dapat mencakup hipotek perumahan, hipotek komersial, kredit mobil atau kewajiban kartu kredit. Bank-bank tersebut menerima biaya untuk menjual keamanan hutang baru.

Bank dapat mengambil keuntungan dari memindahkan risiko default yang terkait dengan hutang sekuritas dari neraca mereka agar lebih banyak memanfaatkan modal mereka. Dengan mengurangi beban dan risiko hutang, bank dapat menggunakan modalnya secara lebih efisien. Instrumen sekuritisasi yang dibuat dengan menggabungkan hutang dikenal sebagai kewajiban hutang yang dijaminkan (collateralalized debt obligation / CDOs). Proses sekuritisasi menciptakan likuiditas tambahan untuk instrumen hutang. Meskipun tidak biasa bagi investor perorangan untuk memiliki CDO, perusahaan asuransi, bank, dana investasi dan hedge fund dapat melakukan perdagangan CDO untuk memperoleh imbal hasil yang lebih besar daripada hasil Treasury yang sederhana.

Tingkat hutang yang berbeda, yang dikenal sebagai tranches, dijual kepada investor. Tahapan tersebut dikelompokkan bersama oleh faktor yang berbeda termasuk tingkat risiko untuk tranche atau jatuh tempo pembayaran karena tranche. Tranche sering diberi peringkat yang menunjukkan risiko yang mereka rasakan. Peringkat tranche menentukan jumlah pokok dan bunga yang diterima investor untuk membeli tingkat hutang tersebut. Tahapan yang berisiko membutuhkan suku bunga yang lebih tinggi, sementara tranche dengan peringkat yang lebih tinggi membayar bunga lebih sedikit. Default pada hipotek subprime yang termasuk dalam banyak CDO sering disebut-sebut sebagai salah satu alasan terjadinya krisis keuangan tahun 2008.