Bagaimana Anda menggunakan tingkat pengembalian internal untuk menghitung anggaran modal?

Media Pembelajaran Ekonomi Pariwisata Materi INVESTASI (April 2024)

Media Pembelajaran Ekonomi Pariwisata Materi INVESTASI (April 2024)
Bagaimana Anda menggunakan tingkat pengembalian internal untuk menghitung anggaran modal?
Anonim
a:

Bisnis menggunakan berbagai alat untuk membantu memastikan bahwa modal dibelanjakan dengan bijak. Ini berarti memilih proyek yang kemungkinan menghasilkan laba atas investasi (ROI) terbesar. Namun, karena nilai pendapatan di jalan lebih rendah relatif terhadap nilai pendapatan yang diperoleh saat ini, penganggaran modal adalah tindakan penyeimbangan yang rumit. Dua perhitungan terpenting yang digunakan bisnis untuk menentukan proyek mana yang harus dibiayai adalah net present value (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Kedua konsep ini terkait secara intrinsik dan, digunakan bersamaan, memberi perusahaan pandangan yang jelas tentang nilai sebenarnya dari pengembalian yang diharapkan proyek dan bagaimana tumpukan tersebut melawan biaya modal yang diperlukan untuk mendanainya.

Singkatnya, NPV sebuah proyek mencerminkan nilai arus semua arus kas masa depan yang terdiskonto setelah memperhitungkan investasi modal awal. Untuk memperhitungkan nilai waktu uang, pendapatan yang dihasilkan pada tahun-tahun berikutnya didiskontokan menggunakan tingkat pengembalian yang telah ditentukan sebelumnya, yang disebut tingkat rintangan, yang merupakan hasil minimum yang dapat diterima perusahaan dalam sebuah proyek. IRR hanyalah tingkat diskonto dimana NPV sebuah proyek bernilai nol, artinya nilai diskonto semua pendapatan sama dengan investasi modal. Untuk proyek yang akan diupayakan, IRR proyek yang diberikan harus melampaui tingkat rintangan.

Perusahaan sering menggunakan biaya rata-rata tertimbang modal, atau WACC, sebagai tingkat rintangan dalam penganggaran modal karena merupakan biaya rata-rata setiap dolar dari pendanaan modal setelah menghitung proporsi hutang dan pembiayaan ekuitas. Jika IRR proyek tertentu tidak melebihi biaya rata-rata modal yang digunakan untuk mendanainya, maka perusahaan harus beroperasi dalam kerugian untuk melanjutkan proyek. Membandingkan IRR proyek dengan tolok ukur seperti WACC menciptakan penggambaran yang jelas antara proyek yang menguntungkan dan proyek yang harus dihindari.