Dewan Riset Asuransi (IRC) memperkirakan bahwa 12. 6% pengemudi yang saat ini berada di jalan pada tahun 2014 tidak memiliki asuransi, turun dari ketinggian baru-baru ini sebesar 14. 9% pengemudi sedang tidak diasuransikan pada tahun 2003. Kebijakan publik saat ini masih menegaskan bahwa semua pengendara harus memiliki asuransi mobil. Dulu, desakan ini didasarkan pada biaya kecelakaan mobil akibat kerusakan properti dan kerusakan fisik. Dengan melihat dua studi tentang bagaimana perilaku berubah berdasarkan pengamatan perusahaan asuransi, terlihat bahwa ada bahaya moral selama perusahaan asuransi tidak memperhatikan perilaku berisiko tertanggung.
Analisis pertama, oleh Steven Shavel, secara matematis menunjukkan bahwa bahaya moral meningkat dengan polis asuransi jika perusahaan asuransi yang menerbitkannya tidak cukup memperhatikan perilaku tertanggung. Variabel yang diamati menunjukkan bahwa moral hazard meningkat seiring tingkat cakupan meningkat dan biaya liputan menurun. Penulis menunjukkan bahwa jika perusahaan asuransi menerapkan metode untuk mengamati perilaku tertanggung dan menyesuaikan biaya untuk asuransi, hal ini meminimalkan bahaya moral yang terkait dengan pertanggungan asuransi.
Bagaimana ekonom mendefinisikan moral hazard?
Cari tahu bagaimana ekonom mendefinisikan moral hazard, dan pelajari beberapa penjelasan paling umum yang ditawarkan untuk contoh bahaya moral.
Bagaimana talangan pemerintah meningkatkan moral hazard?
Pelajari bagaimana dana talangan pemerintah meningkatkan moral hazard dengan mengalihkan tanggung jawab perilaku buruk dari eksekutif yang bersalah kepada pembayar pajak yang tidak berdosa.
Bagaimana tindakan perawatan yang terjangkau mempengaruhi moral hazard dalam industri asuransi kesehatan?
Cari tahu mengapa Affordable Care Act meningkatkan moral hazard dalam asuransi kesehatan dengan mendorong konsumen lebih jauh dan jauh dari biaya perawatan.