Globalisasi sektor keuangan dikombinasikan dengan meningkatnya ketergantungan pada layanan terkait Internet telah menciptakan sumber risiko baru dalam layanan keuangan. Resiko regulasi selalu ada, karena peraturan keuangan baru di negara lain dapat berdampak langsung pada ekonomi lokal. Sektor jasa keuangan juga rentan terhadap risiko kredit, karena mendadak pembekuan atau kehilangan kredit dapat mengganggu operasional sehari-hari sampai pada titik keruntuhan. Hal ini terbukti dalam ambruknya Bear Stearns dan Lehman Brothers di tahun 2008.
Risiko likuiditas adalah bahaya lain bagi sektor jasa keuangan. Hal ini terjadi ketika aset atau investasi kehilangan nilai, dan tidak dapat dijual pada waktunya untuk mencegah kerugian. Layanan kredit dan bank investasi sangat bergantung pada nilai investasi seperti properti dan rumah yang bisa dijadikan agunan. Jika investasi tersebut tiba-tiba kehilangan nilai, lembaga keuangan mungkin kehilangan kemampuannya untuk menutup pinjaman awal atau investasinya. Ini adalah masalah besar selama krisis hipotek tahun 2007.
Risiko operasional adalah bahaya lain yang dihadapi perusahaan pialang. Hal ini terjadi ketika salah urus internal, perencanaan atau kelalaian yang buruk dalam industri jasa keuangan menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan orang-orang yang berinvestasi di dalamnya. Risiko operasional berujung pada kesalahan manusia, yang merupakan bahaya konstan, karena layanan keuangan sangat bergantung pada spekulasi manusia mengenai bagaimana pasar akan bereaksi di masa depan.
Risiko keamanan adalah masalah konstan lainnya, terutama di era Internet. Pencurian informasi keuangan atau kompromi sistem internal lembaga keuangan oleh seorang hacker dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan. Pencurian data juga melukai kepercayaan konsumen, dan bisa menyebabkan investor memindahkan uang mereka ke tempat lain. Pencurian identitas merupakan perhatian konstan bagi konsumen dan investor, dan industri jasa keuangan perlu menjaga citra keamanan.
Risiko lain bagi investor di industri jasa keuangan menyangkut kelangsungan bisnis. Ini berarti perusahaan dapat melanjutkan operasi setelah gangguan layanan yang tidak terduga. Bencana alam, serangan teroris dan kegagalan peralatan adalah contoh kejadian tak terduga yang dapat sangat melumpuhkan pengelolaan aset dan layanan keuangan lainnya. Lembaga keuangan perlu memiliki rencana yang sudah ada sebelumnya untuk hampir semua kemungkinan, sehingga mereka siap untuk terus melayani klien mereka selama dan setelah keadaan darurat.
Penting untuk mengetahui semua risiko ini saat berinvestasi di sektor jasa keuangan.Penelitian dan pengetahuan yang tepat membantu investor mengenali risiko ini sehingga dapat dimitigasi dengan benar. Inilah alasan lain mengapa keragaman begitu penting dalam hal investasi. Semakin beragam profil investasi, semakin besar risiko profil itu terkotak-kotak dan eksposur risiko terbatas. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk tidak pernah memasukkan semua "telur investasi" ke keranjang tunggal.
Apa risiko utama yang harus dipertimbangkan investor saat berinvestasi di sektor Internet?
Pelajari risiko apa yang harus diperhatikan saat mempertimbangkan investasi di sektor Internet untuk memaksimalkan potensi keuntungan sambil mengurangi bahaya.
Apa tolak ukur utama yang melacak kinerja sektor jasa keuangan?
Belajar tentang beberapa tolok ukur utama yang digunakan oleh investor dan analis untuk melacak kinerja sektor jasa keuangan. Jumlah tolok ukur yang mungkin dipilih oleh investor atau analis sangat luas, terutama untuk sektor yang besar dan sangat penting bagi kinerja pasar secara keseluruhan sebagai sektor jasa keuangan.
Apa faktor utama yang mendorong harga saham di sektor jasa keuangan?
Mempelajari faktor apa yang mempengaruhi harga saham di industri jasa keuangan dan bagaimana investor cerdik menganalisis faktor-faktor tersebut untuk membuat keputusan investasi yang cerdas.