Akuisisi adalah salah satu jenis peristiwa yang secara substansial meningkatkan jumlah dan nilai aset tak berwujud yang dimiliki perusahaan. Misalnya, katakanlah perusahaan A mengakuisisi perusahaan B. Perusahaan A adalah pemilik baru dari semua aset berwujud dan tak berwujud perusahaan B. Kekayaan intelektual perusahaan B (termasuk hak cipta, metode bisnis, merek dagang dan hak paten), daftar pelanggan, kesadaran merek, niat baik dan semua aset tak berwujud lainnya dari perusahaan B semuanya ditambahkan ke aset tak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan A.
< ! Peralihan substansial substansial substansial juga terjadi ketika aset tak berwujud sebelumnya menjadi aset berwujud, seperti pada kasus perusahaan farmasi yang mengembangkan obat baru. Bila obat baru yang potensial ada di tahap penelitian dan pengembangan, namun belum terbukti, itu adalah aset tak berwujud. Tapi jika obat itu berhasil dibuktikan, dipatenkan dan dipasarkan, ternyata ternyata menjadi aset berwujud. Ini menambah keseluruhan pendapatan perusahaan, namun menurunkan aset tak berwujudnya. Namun, jika obat tersebut menjadi sukses besar, dikenali secara nasional dan internasional, maka nama merek obat tersebut mungkin menjadi aset tak berwujud baru bagi perusahaan.
Apa perbedaan antara aset berwujud dan tidak berwujud?
Jenis perusahaan apa yang memiliki proporsi aset tak berwujud yang tinggi?
Mengeksplorasi jenis perusahaan mana yang paling mungkin memiliki proporsi aset tak berwujud yang tinggi, karena sifat bisnis yang dilibatkan perusahaan.
Apa yang terjadi dengan aset tidak berwujud perusahaan saat dibeli atau dijual?
Memahami konsep aset tidak berwujud dan mengetahui bagaimana penanganannya dalam perjanjian pembelian ketika perusahaan dibeli atau dijual.