Mengapa pemegang saham membutuhkan laporan keuangan?

PERUSAHAAN PUNYA HUTANG (DER), AMAN NGAK ? #12 (April 2024)

PERUSAHAAN PUNYA HUTANG (DER), AMAN NGAK ? #12 (April 2024)
Mengapa pemegang saham membutuhkan laporan keuangan?
Anonim
a:

Pemegang saham memerlukan laporan keuangan untuk mengevaluasi investasi ekuitas mereka dan membantu mereka mengambil keputusan mengenai bagaimana memberikan suara mengenai masalah perusahaan. Ketika mengevaluasi investasi, pemegang saham dapat mengumpulkan data penting yang ditemukan pada laporan keuangan. Ada sejumlah alat yang dapat digunakan pemegang saham untuk melakukan evaluasi ekuitas, dan penting bagi mereka untuk menganalisis saham mereka menggunakan berbagai pengukuran. Metrik evaluasi yang tersedia mencakup rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio hutang, rasio efisiensi dan rasio harga.

Rasio Profitabilitas adalah kelompok metrik keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan menghasilkan laba. Return on equity, atau ROE, mencerminkan persentase ekuitas yang kembali sebagai laba bersih. Alat ini bertindak sebagai metrik untuk profitabilitas dengan menunjukkan jumlah laba yang dihasilkan perusahaan dengan investasi pemegang saham. Margin laba operasi merupakan metrik penting untuk mengevaluasi efisiensi pengelolaan keuangan perusahaan.

Likuiditas rasio adalah metrik yang membantu pemegang saham menentukan seberapa baik perusahaan menangani arus kas dan hutang jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang paling umum digunakan adalah rasio lancar, yang mencerminkan aset lancar dibagi dengan kewajiban dan memberi para pemegang saham gagasan tentang efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset jangka pendek untuk menutupi kewajiban jangka pendek. Rasio arus lancar merupakan indikasi bagus perusahaan mengelola kewajiban jangka pendeknya dengan baik. Rasio lancar juga dapat berguna dalam memberikan gagasan kepada pemegang saham tentang kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan uang tunai bila diperlukan.

Rasio hutang menunjukkan situasi utang perusahaan. Rasio hutang terhadap ekuitas mengukur seberapa besar leverage keuangan yang dimiliki perusahaan, perhitungan total kewajiban dibagi dengan ekuitas pemegang saham. Rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi menunjukkan perusahaan telah dengan giat mendanai pertumbuhannya dengan hutang. Rasio cakupan bunga mengukur kemudahan dimana perusahaan menangani bunga atas hutangnya yang terhutang. Rasio coverage interest yang rendah merupakan indikasi perusahaan dibebani beban hutang.
Rasio efisiensi membantu menunjukkan seberapa baik perusahaan mengelola aset dan kewajiban. Rasio perputaran persediaan menunjukkan berapa kali perusahaan menjual dan mengganti inventarisnya pada periode tertentu. Hasil dari rasio ini harus digunakan dibandingkan dengan rata-rata industri. Nilai rasio rendah menunjukkan rendahnya penjualan dan persediaan yang berlebihan. Nilai rasio tinggi umumnya menunjukkan penjualan yang kuat.

Rasio harga fokus secara khusus pada harga saham perusahaan dan nilai yang dirasakan di pasar. Rasio harga / pendapatan, atau P / E, adalah metrik evaluasi yang membandingkan harga saham saat ini dengan saham per sahamnya.Nilai P / E yang lebih tinggi mengindikasikan investor mengharapkan pertumbuhan pendapatan di masa depan. Rasio P / E sangat membantu bila dibandingkan dengan nilai P / E historis perusahaan yang sama, perusahaan sejenis di industri yang sama atau ke pasar pada umumnya. Rasio imbal hasil dividen menunjukkan jumlah dividen yang dibayarkan perusahaan setiap tahun sehubungan dengan harga sahamnya. Intinya, rasio hasil dividen adalah pengukuran untuk jumlah arus kas yang diterima untuk setiap dolar yang diinvestasikan dalam ekuitas.

Pengukuran evaluasi ini dan pengukuran lainnya dapat dihitung dengan menggunakan angka-angka pada laporan keuangan perusahaan. Investor dan analis pasar bergantung pada laporan keuangan untuk evaluasi ekuitas. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan ukuran yang berbeda karena tidak ada indikator tunggal yang menilai secara memadai posisi keuangan dan potensi pertumbuhan perusahaan.