Adalah piutang yang digunakan saat menghitung agunan utang perusahaan?

Pinjaman Tanpa Riba - Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. - 5 Menit yang Menginspirasi (April 2024)

Pinjaman Tanpa Riba - Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. - 5 Menit yang Menginspirasi (April 2024)
Adalah piutang yang digunakan saat menghitung agunan utang perusahaan?
Anonim
a:

Di neraca perusahaan, aset penghasil arus kas dicatat sebagai jaminan hutang atau kewajiban hutang yang dijaminkan (collateral loan debt - CDO). Kewajiban hutang berbasis aset juga disebut sebagai pinjaman berbasis aset karena jika hutangnya tidak dilunasi, aset tersebut diambil. Kewajiban hutang ini biasanya terdiri dari hipotek, obligasi dan pinjaman. Piutang usaha biasanya diidentifikasi sebagai jalur operasi kredit untuk barang atau jasa yang diantarkan yang memiliki pembayaran yang akan datang. Pembayaran yang akan datang dianggap sebagai kewajiban hutang yang serupa dengan hipotek namun dalam skala yang lebih kecil. Piutang usaha dicatat sebagai aset pada neraca dan digunakan saat menghitung total agunan hutang perusahaan.

Namun, ketika menggunakan piutang sebagai jaminan hutang, perusahaan diharuskan untuk menentukan "nilai realisasi bersih" atau nilai sebenarnya dari piutang mereka, karena piutang tersebut tidak selalu sama dengan garis kredit jumlah. Ini karena kewajiban hutang dari piutang usaha, sama seperti pinjaman lainnya, tidak selalu terpenuhi. Rekening tidak tertagih juga disebut kredit macet dan dicatat dengan dua cara: metode penghapusan langsung dan metode penyisihan.

Dengan metode penghapusan langsung, semua kerugian dari biaya sebenarnya yang dikeluarkan dari piutang tak tertagih dicatat setiap tiga bulan dan pada akhir tahun anggaran. Dengan metode penyisihan, hutang neto saat ini dan masa depan diperkirakan terjadi pada periode akuntansi berjalan. Metode penghapusan langsung digunakan saat menilai kerugian untuk tujuan perpajakan karena piutang macet memenuhi syarat untuk potongan pajak, sedangkan metode penyisihan menghitung biaya dan pendapatan sebenarnya berdasarkan prinsip akuntansi yang sesuai; misalnya, pendapatan dan pengeluaran harus dicatat pada periode terjadinya.