Kurangnya tanggung jawab sosial perusahaan di WorldCom mengarah langsung pada runtuhnya organisasi bernilai miliaran dolar ini. Seperti Enron dan Adelphia, yang mengalami nasib yang sama karena melakukan kejahatan serupa, WorldCom menggunakan metode akuntansi yang tidak bermoral untuk mengembang pendapatan, yang akhirnya memaksanya melakukan perlindungan kebangkrutan, menghancurkan karir dan mendatangkan pemain kunci di penjara.
WorldCom adalah raksasa telekomunikasi yang dipimpin oleh CEO Bernie Ebbers. Pada awal 1990-an, perusahaan berkembang pesat, sehingga menghasilkan valuasi saham yang sangat tinggi. Penilaian ini memungkinkan Ebbers untuk mengejar sebuah kampanye akuisisi agresif di mana WorldCom membeli belasan perusahaan. Akuisisi ini meningkatkan pertumbuhan bottom line perusahaan, yang selanjutnya memicu harga sahamnya.
Sementara itu, Ebbers menjalani gaya hidup yang boros, yang, meski memiliki miliarder, dia tidak dapat membiayai. Dia mengambil pinjaman dari kepemilikan saham WorldCom-nya yang dikenai margin call, yang tidak dapat dia temui jika sahamnya kehilangan nilainya. Untuk memastikan hal ini tidak terjadi, Ebbers dan rekannya, CFO Scott Sullivan, menciptakan entri yang semakin curang di neraca WorldCom, yang secara artifisial meningkatkan pendapatan dan pendapatan.
Apa tren teratas dalam tanggung jawab sosial perusahaan?
Belajar tentang tren teratas dalam tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan meningkatkan transparansi, berinovasi, berinvestasi secara lokal dan mengatasi ketidaksetaraan.
Bagaimana Anda melakukan pelatihan tanggung jawab sosial yang efektif?
Membaca tentang sumber pelatihan tanggung jawab sosial dan pedoman internasional yang dimaksudkan untuk membantu organisasi dalam inisiatif tanggung jawab sosial mereka.
Bagaimana sebuah perusahaan konsultan tanggung jawab sosial mendapatkan keuntungan dari sebuah bisnis?
Belajar tentang beberapa cara agar konsultan bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dapat membantu perusahaan dan bisnis lain dalam jangka panjang.