Bagaimana risiko likuiditas yang ditangkap oleh siklus konversi tunai (CCC)?

Likuiditas Perbankan (April 2024)

Likuiditas Perbankan (April 2024)
Bagaimana risiko likuiditas yang ditangkap oleh siklus konversi tunai (CCC)?
Anonim
a:

Risiko likuiditas ditangkap oleh siklus konversi tunai (CCC) melalui penggunaan persediaan hari beredar, penjualan hari beredar yang terhutang dalam perhitungannya. Persamaan untuk CCC diwakili oleh berikut ini:

Siklus konversi tunai = (persediaan hari beredar) + (hari penjualan terlampaui) - (hari hutang beredar)

CCC adalah ukuran berapa lama investasi diikat up dalam produksi, dari pembangunan produk untuk penjualan produk itu. Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul dari minimnya daya jual suatu investasi yang tidak dapat dijual dengan cukup cepat sehingga meminimalisasi kerugian modal. CCC mengukur likuiditas investasi perusahaan, dan oleh karena itu mengukur risiko likuiditas yang terlibat dalam investasi.

Jika CCC investasi rendah, sangat likuid dan tidak ada risiko likuiditas. Jika CCC investasi itu panjang, sangat likuid dan ada risiko likuiditas yang sangat tinggi.

Inventaris hari yang beredar mengukur jumlah waktu yang diperlukan untuk menjual produk, dari saat barang tersebut berada di gudang sampai saat dijual. Persediaan hari yang lebih kecil yang beredar berarti perusahaan memindahkan produknya dengan cepat dan memiliki risiko likuiditas rendah.

Hari-hari penjualan beredar mengukur jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan uang yang dihasilkan dalam penjualan, mulai saat penjualan dilakukan sampai pengumpulan uang. Penjualan hari yang lebih kecil beredar berarti perusahaan mengumpulkan uang dengan cepat dan memiliki risiko likuiditas rendah.

Hutang yang harus dibayar dengan cepat seberapa cepat perusahaan membayar vendornya, sejak vendor tersebut memberikan layanannya pada saat pembayaran dilakukan. Hutang hari yang harus dibayar lebih lama berarti perusahaan mengelola arus kas keluar dengan baik dan memiliki risiko likuiditas rendah.