Apa itu risiko likuiditas?

MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS (November 2024)

MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS (November 2024)
Apa itu risiko likuiditas?

Daftar Isi:

Anonim
a:

Risiko likuiditas memiliki arti yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Dalam persyaratan investasi, pemegang obligasi menghadapi berbagai risiko likuiditas berdasarkan kemungkinan mereka harus menjual obligasi di bawah nilai tercatatnya. Jenis risiko likuiditas ini sebenarnya dapat mencakup keamanan apapun, menggambarkan risiko bahwa aset tidak menemukan pembeli karena kurangnya likuiditas di pasarnya. Dalam bidang ekonomi dan manajemen bisnis, likuiditas mengacu pada kemampuan institusi keuangan untuk memenuhi kewajiban operasional dan hutangnya tanpa menimbulkan kerugian atau kegagalan.

Kedua jenis risiko ini terkadang disebut risiko likuiditas dana (cash flow) dan risiko likuiditas pasar (asset).

Risiko Likuiditas dalam Investasi

Dalam kategori risiko keuangan yang umum diterima, risiko likuiditas dianggap sebagai jenis risiko pasar. Ini menggambarkan fenomena lawan pelaku pasar (pembeli dan penjual) yang tidak dapat menemukan satu sama lain pada waktu yang tepat. Karena tidak ada perdagangan yang dapat dilakukan, pembeli mungkin harus menaikkan tawaran atau penjual mereka mungkin harus menurunkan permintaan mereka untuk menukar aset.

Aset yang berbeda sering dikategorikan ke dalam berbagai tingkat risiko likuiditas, dan investor umumnya meminta lebih banyak pengembalian untuk meningkatkan risiko likuiditas. Semua aset diperdagangkan memperhitungkan beberapa tingkat risiko likuiditas. Ini bahkan berlaku di pasar yang sangat cair, seperti valuta asing, dimana likuiditas berfluktuasi berdasarkan pasar mana yang saat ini terbuka.

Risiko Likuiditas di Bidang Ekonomi

Perhatian utama di antara akuntan dan bendahara, risiko likuiditas bisnis mempertanyakan seberapa baik posisi perusahaan untuk membayar tagihan jika pendapatan melambat. Jenis risiko ini sangat erat kaitannya dengan risiko kredit, leverage dan arus kas. Perusahaan yang memiliki risiko likuiditas lebih tinggi cenderung mengalami kegagalan dan mendapat peringkat kredit yang buruk.