Teori agensi digunakan untuk memahami hubungan antara agen dan kepala sekolah. Agen mewakili pokok dalam transaksi bisnis tertentu dan diharapkan mewakili kepentingan terbaik dari prinsipal tanpa memperhatikan kepentingan pribadi. Kepentingan yang berbeda dari pelaku dan agen dapat menjadi sumber konflik, karena beberapa agen mungkin tidak bertindak dengan baik sesuai kepentingan utama kepala sekolah. Kesalahan komunikasi dan ketidaksetujuan yang dihasilkan dapat mengakibatkan berbagai masalah di dalam perusahaan. Keinginan yang tidak sesuai dapat mendorong irisan antara masing-masing pemangku kepentingan dan menyebabkan inefisiensi dan kerugian finansial. Hal ini menyebabkan masalah principal-agent.
Masalah agen utama terjadi bila kepentingan principal dan agent berada dalam konflik. Perusahaan harus berusaha meminimalkan situasi ini melalui kebijakan perusahaan yang solid. Konflik ini menghadirkan individu etis yang biasanya memiliki peluang untuk moral hazard. Insentif dapat digunakan untuk mengalihkan perilaku agen untuk menyetel kembali kepentingan ini dengan prinsipal. Tata kelola perusahaan dapat digunakan untuk mengubah peraturan di mana agen beroperasi dan mengembalikan kepentingan kepala sekolah. Prinsipal, dengan mempekerjakan agen untuk mewakili kepentingan kepala sekolah, harus mengatasi kurangnya informasi tentang kinerja agen dari tugas tersebut. Agen harus memiliki insentif yang mendorong mereka untuk bertindak bersamaan dengan kepentingan kepala sekolah. Teori agensi dapat digunakan untuk merancang insentif ini secara tepat dengan mempertimbangkan kepentingan apa yang memotivasi agen untuk bertindak. Insentif yang mendorong perilaku yang salah harus dihapus dan peraturan yang mengecilkan moral hazard harus ada. Memahami mekanisme yang menciptakan masalah membantu bisnis mengembangkan kebijakan perusahaan yang lebih baik.
Apa perbedaan kelompok yang terlibat dalam tata kelola perusahaan?
Belajar tentang tantangan yang melekat pada penentuan dan pelaksanaan tata kelola perusahaan, dan pahami mengapa berbagai kelompok bekerja sama untuk saling menguntungkan.
Apa sajakah contoh sistem tata kelola perusahaan yang berbeda di seluruh dunia?
Membaca tentang tiga jenis utama sistem tata kelola perusahaan: model Jepang, model Anglo-Saxon dan model kontinental.
Apa dampak tindakan Sarbanes-Oxley terhadap tata kelola perusahaan di Amerika Serikat?
Mempelajari dampak tindakan Sarbanes-Oxley terhadap tata kelola perusahaan di Amerika Serikat, termasuk pengungkapan ketat, tanggung jawab pidana dan komite audit.