Daftar Isi:
Tata kelola perusahaan mengacu pada praktik operasional, protokol manajemen, dan peraturan atau prinsip pemerintah lainnya yang dengannya perusahaan dikendalikan. Ini menggambarkan struktur di tempat yang mengatur hubungan dan perilaku berbagai pemangku kepentingan dalam sebuah organisasi, seperti pemegang saham, kreditur, manajemen dan dewan direksi. Sistem tata kelola perusahaan yang efektif harus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas organisasi baik secara internal maupun eksternal. Perkembangan terakhir dalam beban regulasi, masalah mitigasi risiko dan tekanan pemangku kepentingan telah membawa fokus tambahan pada peran penting tata kelola perusahaan.
Peraturan
Beban peraturan yang semakin meningkat dari pemerintah dan badan pengawas sendiri telah meningkatkan pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang kuat. Misalnya, persyaratan peraturan dari undang-undang seperti Sarbanes-Oxley (2002) atau Dodd-Frank (2010) telah menempatkan persyaratan ketat pada perusahaan dan lembaga keuangan untuk meningkatkan transparansi kepada pemangku kepentingan eksternal dan masyarakat umum. Tingginya tingkat risiko sistemik yang dirasakan bahwa peraturan ini berusaha meminimalkan tuntutan sistem tata kelola perusahaan yang ketat.
Mitigasi Risiko
Bertindak dalam masalah yang tidak etis dapat mengakibatkan kewajiban substansial bagi perusahaan dalam bentuk tuntutan hukum, denda dari pihak berwajib dan reputasi yang rusak. Tata kelola perusahaan yang tepat adalah alat yang efektif untuk mengurangi risiko. Manajemen internal dan pemangku kepentingan eksternal perusahaan - terutama yang terpapar industri sensitif - telah mengembangkan fokus yang meningkat untuk mengurangi risiko melakukan bisnis dalam upaya mendapatkan keunggulan kompetitif. Mengurangi risiko berarti mengurangi biaya, meningkatkan kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar.
Sensitivitas Pemegang Saham dan Konsumen
Baik investor dan pengguna akhir produk dan layanan yang disediakan oleh perusahaan telah mengalami peningkatan kesadaran akan masalah sosial dan lingkungan. Permintaan dari pengguna hilir telah mendorong perusahaan untuk fokus pada pengaruh eksternalitas negatif minimal. Karena penekanan pada tanggung jawab telah meningkat, kebutuhan akan tata kelola perusahaan yang meningkat telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Memahami Tata Kelola Perusahaan Baru di Jepang | Harapan Investebar
Rendah bahwa Jepang dapat menciptakan iklim tata kelola perusahaan yang memenuhi standar global, namun sebuah inisiatif baru ditujukan untuk melakukan hal itu.
Apa peran teori keagenan dalam tata kelola perusahaan?
Mengerti bagaimana bisnis menggunakan teori keagenan dalam tata kelola perusahaan. Pelajari bagaimana masalah bahaya moral dapat ditangani dengan menggunakan insentif.
Apa perbedaan kelompok yang terlibat dalam tata kelola perusahaan?
Belajar tentang tantangan yang melekat pada penentuan dan pelaksanaan tata kelola perusahaan, dan pahami mengapa berbagai kelompok bekerja sama untuk saling menguntungkan.