Perusahaan apa yang biasanya melakukan pembelian kembali, dan mengapa mereka melakukannya?

Amazon, Jeff Bezos and collecting data | DW Documentary (November 2024)

Amazon, Jeff Bezos and collecting data | DW Documentary (November 2024)
Perusahaan apa yang biasanya melakukan pembelian kembali, dan mengapa mereka melakukannya?
Anonim
a:

Dalam terminologi pasar saham, pembelian kembali saham mengacu pada pembelian kembali saham oleh perusahaan yang menerbitkannya. Meskipun perusahaan kecil dapat memilih untuk melakukan pembelian kembali, perusahaan blue-chip lebih cenderung melakukannya karena biaya yang dikeluarkan. Sebenarnya, pembelian kembali saham menjadi semakin populer di kalangan bisnis mapan dan mapan. Namun, eksekusi buyback bisa memiliki banyak interpretasi dan motivasi berbeda dalam corporate finance.

Salah satu interpretasi buyback adalah bahwa perusahaan sehat secara finansial dan tidak lagi membutuhkan dana ekuitas berlebih. Bisnis yang telah berkembang mendominasi industri mereka, misalnya, mungkin mendapati bahwa hanya ada sedikit pertumbuhan yang dapat terjadi. Dengan begitu sedikit ruang kepala yang tersisa untuk tumbuh, membawa sejumlah besar modal ekuitas di neraca menjadi lebih merupakan beban daripada sebuah berkat. Perusahaan besar dapat memilih untuk membeli kembali seluruh atau sebagian dari penerbitan saham asli mereka untuk mengurangi total aset mereka, sehingga meningkatkan beberapa metrik keuangan yang membandingkan tingkat keuntungan dengan ekuitas atau jumlah saham yang beredar. Rasio return on equity (ROE) adalah contoh bagus dari metrik keuangan penting yang mendapat dorongan otomatis saat angka ekuitas diminimalkan.

Pembelian kembali saham tidak selalu merupakan hasil dari surplus modal yang tidak dibutuhkan. Sebenarnya, perusahaan dapat memilih untuk melakukan buyback untuk meningkatkan modal ekuitas mereka dengan memanfaatkan penurunan sementara dalam valuasi saham. Jika sebuah perusahaan mengeluarkan saham sebesar $ 20 per saham untuk meningkatkan modal ekuitas, namun harga kemudian turun menjadi $ 10 sebagai akibat kepanikan investor jangka pendek, bisnis dapat membeli kembali penerbitan aslinya dengan harga undervalued dan kemudian menerbitkan kembali setelah harga dinormalisasi. Meskipun bisa menjadi langkah berisiko jika harga tetap rendah, manuver ini dapat memungkinkan bisnis yang masih memiliki kebutuhan pendanaan modal jangka panjang untuk meningkatkan ekuitas mereka tanpa mengurangi kepemilikan perusahaan.