Mengevaluasi Risiko Negara untuk Investasi Internasional

Gunakan 30% Uang Pesangon Untuk Investasi (April 2024)

Gunakan 30% Uang Pesangon Untuk Investasi (April 2024)
Mengevaluasi Risiko Negara untuk Investasi Internasional

Daftar Isi:

Anonim

Banyak investor menempatkan sebagian dari portofolio mereka dalam sekuritas asing. Keputusan ini melibatkan analisis berbagai reksa dana, exchange traded fund (ETFs), atau penawaran saham dan obligasi. Namun, investor sering mengabaikan langkah awal yang penting dalam proses investasi internasional. Keputusan untuk berinvestasi di luar negeri harus dimulai dengan menentukan risiko iklim investasi di dalam negeri yang sedang dipertimbangkan. Risiko negara mengacu pada risiko ekonomi, politik dan bisnis yang unik untuk negara tertentu, dan hal itu mungkin mengakibatkan kerugian investasi yang tidak terduga. Artikel ini akan mengkaji konsep country risk dan bagaimana bisa dianalisis oleh investor. (Lihat juga: Menemukan Keberuntungan di ETF Saham Asing .)

Risiko ekonomi dan politik

Pertimbangkan dua sumber risiko utama saat berinvestasi di luar negeri:

Risiko ekonomi

  • : Risiko ini mengacu pada kemampuan negara untuk membayar kembali hutangnya. Sebuah negara dengan keuangan yang stabil dan ekonomi yang lebih kuat harus memberikan investasi yang lebih dapat diandalkan daripada sebuah negara dengan keuangan yang lemah atau ekonomi yang tidak sehat. Risiko politik
  • : Risiko ini mengacu pada keputusan politik yang dibuat di dalam sebuah negara yang mungkin mengakibatkan kerugian yang tak terduga bagi investor. Sementara risiko ekonomi sering disebut sebagai kemampuan negara untuk membayar kembali hutangnya, risiko politik kadang-kadang disebut sebagai `kemauan negara untuk membayar hutang atau menjaga iklim yang ramah bagi investasi luar Bahkan jika ekonomi suatu negara kuat, jika iklim politiknya tidak bersahabat (atau menjadi tidak bersahabat) bagi investor luar, negara mungkin bukan kandidat investasi yang baik.
    Mengukur Risiko Ekonomi dan Politik Sama seperti perusahaan di U. S. menerima peringkat kredit untuk menentukan kemampuan mereka untuk melunasi hutang mereka, demikian juga negara. Sebenarnya, hampir setiap negara yang dapat diinvestasikan di dunia menerima peringkat dari Moody's, Standard & Poor's (S & P) atau lembaga pemeringkat besar lainnya. Sebuah negara dengan peringkat kredit yang lebih tinggi dianggap sebagai investasi yang lebih aman daripada negara dengan peringkat kredit yang lebih rendah. Memeriksa peringkat kredit suatu negara adalah cara terbaik untuk mulai menganalisis investasi potensial.
Langkah penting lain dalam menentukan investasi adalah memeriksa fundamental ekonomi dan keuangan suatu negara. Analis yang berbeda memilih ukuran yang berbeda, namun sebagian besar ahli beralih ke pembuktian produk domestik bruto (PDB) negara, inflasi dan Indeks Harga Konsumen (CPI) saat mempertimbangkan investasi di luar negeri. Investor juga ingin mengevaluasi secara hati-hati struktur pasar keuangan negara, tersedianya alternatif investasi yang menarik dan kinerja pasar saham dan obligasi lokal terkini.

Sumber Informasi mengenai Risiko Negara

Ada banyak sumber informasi yang sangat baik mengenai iklim ekonomi dan politik negara-negara asing. Surat kabar, seperti

New York Times

,

Wall Street Journal

dan Financial Times mendedikasikan liputan penting untuk acara di luar negeri. Banyak majalah mingguan yang sangat baik juga mencakup ekonomi dan politik internasional. Economist umumnya dianggap sebagai pembawa standar di antara publikasi mingguan. The Economist Intelligence Unit (EIU) dan Badan Intelijen Pusat (CIA) "The World Factbook" adalah dua sumber informasi obyektif dan komprehensif yang sangat lengkap dengan cakupan lebih dalam di negara dan wilayah. Kedua sumber ini memberikan gambaran luas tentang iklim ekonomi, politik, demografi dan sosial sebuah negara. EIU juga menyediakan peringkat untuk sebagian besar negara di dunia. Peringkat ini dapat melengkapi yang dikeluarkan oleh Moody's, S & P dan lembaga pemeringkat "tradisional" lainnya. Akhirnya, tentu saja internet menyediakan sejumlah informasi, termasuk edisi internasional dari banyak surat kabar dan majalah asing. Meninjau sumber berita yang diproduksi secara lokal kadang-kadang dapat memberikan perspektif yang berbeda mengenai daya tarik suatu negara yang sedang dipertimbangkan untuk investasi. Pasar yang Maju dan Muncul <989> Ada tiga jenis pasar untuk investasi internasional: Pasar yang dikembangkan terdiri dari ekonomi industri terluas dan terindustrialisasi. Sistem ekonomi mereka berkembang dengan baik. Mereka stabil secara politis dan peraturan hukumnya mengakar kuat. Pasar yang berkembang biasanya dianggap sebagai tujuan investasi teraman, namun tingkat pertumbuhan ekonomi mereka sering kali mengikuti negara-negara pada tahap pengembangan sebelumnya. Analisis investasi pasar yang dikembangkan biasanya berkonsentrasi pada siklus ekonomi dan pasar saat ini. Pertimbangan politik seringkali menjadi pertimbangan yang kurang penting. Contoh pasar yang dikembangkan termasuk U. S., Kanada, Prancis, Jepang dan Australia.

Pasar yang sedang berkembang

mengalami industrialisasi yang cepat dan sering menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang kuat ini terkadang dapat diterjemahkan ke dalam hasil investasi yang lebih tinggi dari yang tersedia di pasar negara maju. Namun, pasar negara berkembang juga lebih berisiko daripada pasar negara berkembang. Sering ada ketidakpastian politik di pasar negara berkembang, dan ekonomi mereka mungkin lebih rentan terhadap boom dan bust yang berlebihan. Selain mengevaluasi secara hati-hati fundamental ekonomi dan keuangan pasar negara berkembang, investor harus memperhatikan iklim politik negara tersebut dan potensi perkembangan politik yang tak terduga. Banyak ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, termasuk China, India dan Brazil, dianggap sebagai pasar negara berkembang.

Pasar perbatasan

mewakili "gelombang berikutnya" dari tujuan investasi. Pasar ini umumnya lebih kecil dari pasar tradisional, atau ditemukan di negara-negara yang membatasi kemampuan orang asing untuk berinvestasi.Meskipun pasar perbatasan bisa sangat berisiko dan sering menderita likuiditas rendah, namun juga menawarkan potensi pengembalian di atas rata-rata dari waktu ke waktu. Pasar perbatasan juga tidak berkorelasi dengan tujuan investasi tradisional lainnya, yang berarti memberi tambahan manfaat diversifikasi saat berada dalam portofolio investasi yang menyeluruh. Seperti halnya pasar negara berkembang, investor di pasar perbatasan harus memperhatikan lingkungan politik, juga perkembangan ekonomi dan keuangan. Contoh pasar perbatasan meliputi Nigeria, Botswana dan Kuwait.

  • Langkah Penting Saat Berinvestasi di Luar Negeri Setelah analisis negara selesai, beberapa keputusan investasi perlu dilakukan. Yang pertama adalah memutuskan di mana harus berinvestasi dengan memilih di antara beberapa pendekatan investasi yang mungkin, termasuk berinvestasi di portofolio yang lebih terbatas dan terfokus pada pasar negara berkembang atau pasar negara tertentu
  • , sebuah wilayah tertentu sebagai Eropa atau Amerika Latin negara tertentu
  • Ingatlah bahwa diversifikasi, prinsip dasar investasi dalam negeri, bahkan lebih penting lagi bila berinvestasi secara internasional. Memilih untuk menginvestasikan seluruh portofolio di satu negara tidaklah bijaksana. Dalam portofolio global yang terdiversifikasi secara luas, investasi harus dialokasikan di antara pasar yang berkembang, berkembang dan mungkin di perbatasan. Bahkan dalam portofolio yang lebih terkonsentrasi, investasi harus tersebar di beberapa negara untuk memaksimalkan diversifikasi dan meminimalkan risiko. Setelah memutuskan untuk berinvestasi, investor harus memutuskan kendaraan investasi mana yang akan diinvestasikan. Pilihan investasi mencakup hutang, saham atau obligasi perusahaan yang berdomisili di negara yang dipilih, saham atau obligasi perusahaan berbasis AS yang memperoleh sebagian besar pendapatan dari negara yang dipilih, atau ETF atau reksa dana yang terfokus secara internasional. Pilihan kendaraan investasi bergantung pada pengetahuan individu masing-masing, pengalaman, profil risiko dan tujuan pengembalian. Bila ragu, masuk akal untuk memulai dengan mengambil sedikit risiko. Lebih banyak risiko selalu bisa ditambahkan ke portofolio nanti.

Selain meneliti secara menyeluruh investasi prospektif, investor internasional juga perlu memantau portofolionya dan menyesuaikan kepemilikannya saat kondisi mendikte. Seperti di U. S., kondisi ekonomi di luar negeri terus berkembang, dan situasi politik di luar negeri dapat berubah dengan cepat, terutama di pasar emerging atau frontier. Situasi yang dulu terasa menjanjikan mungkin tidak lagi begitu. Dan negara-negara yang dulu tampak terlalu berisiko sekarang bisa menjadi calon investasi yang layak.

Kesimpulan

  • Investasi luar negeri melibatkan analisis risiko ekonomi, politik dan bisnis yang cermat yang mungkin mengakibatkan kerugian investasi yang tidak terduga. Analisis risiko di negara ini merupakan langkah mendasar dalam membangun dan memantau portofolio internasional. Investor yang menggunakan banyak sumber informasi bagus yang tersedia untuk mengevaluasi risiko negara akan lebih siap saat membangun portofolio internasional mereka.